Kala itu, beliau mengusulkan pendirian pusat keislaman di kawasan Bekasi kepada dua orang paling berpengaruh ketika itu di Bekasi, yakni Bupati Bekasi H. Suko Martono dan Ketua DPRD II Kabupaten Bekasi H. M. Roesmin.
Usulannya tersebut mendapat sambutan baik dari dua orang tokoh tadi, serta dari sejumlah kalangan masyarakat. Maka segeralah dibentuk kepanitiaan proyek pembangunan masjid dan Islamic Center di Bekasi pada 1990-an.
Akhirnya, Masjid dan Islamic Center mulai dibangun pada akhir tahun 1990 dengan penyumbang utamanya yakni Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila.Â
Adapun proses perampungan masjid dilakukan pada Juli 1993, lalu diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.
"Ngadem" di Masjid
Siang itu, Haji Chotim, wartawan senior di Bekasi, merasakan udara begitu menyengat saat dirinya memutuskan "ngadem" di Masjid Islamic Center, Bekasi, sambil menunggu Dhuhur.
Di dalam masjid memang adem atau sejuk. Apalagi kondisi luar masjid yang terbuka menjadikan hawa panas. Rasa 'mak nyes' begitu terasa saat masuk masjid.Â
Mungkin sama seperti di masjid lain, saat siang begini banyak yang istirahat. Tidur dan tiduran di teras maupun di dalam masjid.Â
Sejumlah santri Islamic juga tampak lelap dengan Alquran masih ada di dekatnya.Â
Sementara, jamaah tamu tampak berusaha istirahat di sisi kanan kiri masjid. Di antaranya ada yang tilawah.Â