Maka jika sekarang saya sudah bebas nonton TV sendiri di rumah, itu bukan berarti saya juga sudah siap beralih ke TV digital. Iya belum.
Televisi seperti apa yang ada di rumah saya? Alhamdulillah sudah sedikit ada kemajuan. Sudah layar datar meski belum yang Smart TV amat hehe..Â
Artinya, saya dan keluarga sudah melewati era TV layar tabung. Namun agak bingung jika harus migrasi sinyal siaran TV dari analog menjadi digital dimulai April 2022 ini.
Memang tidak semua masyarakat memahami apa itu TV digital. Apakah itu berarti saya harus membeli TV baru? Apakah saya harus berlangganan TV kabel? Bagaimana jika saya tidak memiliki anggaran untuk menikmati TV digital?
Agaknya pemerintah harus lebih gencar mensosialisasikan program Tv digital ini kepada masyarakat luas. Bagaimana tahapan mengajukan STB gratis di kota/kabupaten.
Juga memberikan semacam "kursus" kiat memasang STB pada ragam jenis TV, kiat membeli TV digital, dan life-hack serupa lainnya. Atau juga menceritakan tentang dilema beralih ke TV digital, kesulitan yang dihadapi, dan pertimbangan untung-rugi beralih ke TV digital.
Ini semua tentu saja perlu, terutama saudara kita di pedesaan. Atau jangan-jangan mereka lebih siap dari pada kita, atau saya terutama hehe...***
Salam,
Nur Terbit