Atau menulis buku di antaranya. Dengan bermodal latar belakang sebagai "Wartawan Bangkotan", saya tetap menulis. Menjadi admin atau redaktur tamu di sejumlah media online, di tabloid atau majalah yang masih "ngotot" untuk tetap terbit dan siap kalau sewaktu-waktu medianya  dijemput ajal.
Meski sudah mencoba tetap eksis menulis di masa pensiun (ditambah lagi masa pandemi Covid19 sekarang ini), tak sedikit kendala tetap menghadang. Hanya saja karena tekad sudah terlanjur ditancapkan.Â
Â
Ya, itu pula judul buku yang sedang saya garap sekarang ini. Ibarat semboyan pelaut dari kampung saya di tanah Bugis-Makassar, seperti di bawah ini :
...Sekali layar terkembang, pantang surut biduk ke pantai. Lebih memilih tenggelam dari pada hanyut terbawa arus kembali ke pantai.."
Terjemahan bebas dari saya versi bahasa Makassar :
"Takkala le'bami kukakkasang sombalakku, kupatinra gulingku, tenami ri atingku a'lampabiluki biseangku lammotere..
Karena itu, tak ada kata menyerah, batal, mundur, atau pulang tanpa hasil, tapi tetap harus maju. Ya, melanjutkan mimpi dan impian yang tertunda.Â
MENGISI WAKTU PENSIUN SAMBIL MENULIS BUKUÂ
Pensiun itu indah tapi sedikit membosankan jika tidak diisi dengan kegiatan positif. Banyak cara dilakukan kaum pensiunan. Ada yang melanjutkan hobinya dengan berkebun, mengajar di kampus atau membuka pelatihan.