Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pesan Pak JK di Musim Corona

27 Juli 2020   11:07 Diperbarui: 27 Juli 2020   11:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak JK (Jusuf Kalla) foto dok Nur Terbit

Haji Muhammad Jusuf Kalla atau dikenal dengan panggilan JK, memperingatkan kepada kita semua betapa makin  mengganasnya virus Corona yang mematikan ini. Sejak mulai mewabah di negeri ini, sudah ribuan orang yang terpapar. Ganas dan cepat penularannya.

Daerah penyebarannya pun semakin meluas, bahkan nyaris sudah seluruh daerah provinsi di Indonesia. Dari Sabang sampai Papua. Meski banyak yang berhasil "sembuh", tapi tidak sedikit yang meninggal. Sebagian lagi masih meregang nyawa di sejumlah rumah sakit. Virus dengan sebutan populernya Covid-19 ini, memang sudah mendunia.

Menurut Pak JK, mantan orang nomor dua ini -- dua periode menjabat sebagai Wakil Presiden dengan dua Presiden yang berbeda : SBY dan Jokowi -- Corona memang cukup merepotkan. Terutama bagi kalangan masyarakat bawah secara umum.

Ini lantaran sifat dari virus Corona ini yang cepat dan ganas. Sudah cepat penularannya, ganas pula serangannya ke tubuh manusia.

"Jika awalnya selama enam bulan ada seribu orang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, kini hanya dalam waktu sebulan seribu orang dapat terinfeksi virus tersebut," kata Pak JK, tokoh dan pembina Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), komunitas perantau dari 4 etnis besar : Bugis-Makassar-Toraja dan Mandar ini.


Menurut JK, virus pandemi Covid-19 ini sangat ganas merusak tubuh manusia. Jika enam bulan lalu kematian akibat virus Corona mencapai 1 juta orang di dunia, kini jumlah kematian sebanyak itu dapat terjadi dalam waktu hanya sebulan.

Hal tersebut diungkapkan mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) saat didaulat memberikan sepatah kata usai melaksanakan shalat Jumat, 24 Juli 2020 lalu di Mesjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Yusuf, di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) ini, baru saja melakukan perjalanan dari wilayah bencana banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.

Masa pandemi Covid-19 di dunia sekarang belum berakhir. Makanya, menurut JK, kita semua harus waspada selama vaksin obat penangkalnya belum ditemukan agar tidak terkena virus Corona.

"Caranya kan sangat mudah. Biasakan pakai masker, jaga jarak hindari kerumunan orang, dan rajin menyuci tangan," katanya

Kondisi Terbaru Covid-19

Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau negeri ini bakal terpapar virus pandemi Covid-19. Sejak virus Corona merebak, membuat semuanya "ambyaaar". 

Program saya misalnya, menumpang WiFi gratis di kantor atau di tempat santai, ikut jadi "buyar". Cafe dan mal banyak ditutup. Petugas pun mengusir mereka yang berkumpul. 

Di Ibukota Jakarta misalnya, terhitung Jumat 10 April 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun diberlakukan. Lalu diikuti oleh daerah lain yang dianggap sudah zona merah.

Maka lengkaplah sudah derita kami.
Tidak bisa keluar rumah. Tidak boleh mudik. Semua kegiatan sosial keagamaan, untuk sementara dihentikan. Boleh dilakukan asal di rumah saja. Semua dari rumah.

Sementara itu situasi terkini perkembangan Coronavirus Disease (COVID-19) pada data 24 Juli 2020, sudah dirilis. Menggunakan sumber data WHO dan PHEOC Kemenkes tanggal 23 Juli 2020 : 

Pada situasi global, total kasus konfirmasi COVID-19 global per tanggal 23 Juli 2020 adalah 15.012.731 kasus dengan 619.150 kematian (CFR 4,1%) di 215 Negara Terjangkit dan 171 Negara Transmisi lokal.

Daftar negara terjangkit COVID-19 dapat bertambah setiap harinya mengikuti perkembangan data dan informasi yang didapatkan di Situation Report WHO.

Secara pribadi, memang saya rasakan sejak virus Corona merebak, membuat semuanya "ambyaaar". 

Sungguh. Ini serius. Makin lama berdiam di rumah, makin tambah stres dan was-was. Hanya bisa berjemur diri di pagi hari, atau nonton sinetron di TV. Sesekali terdengar "hiburan" lain, dari bunyi serine dan kerlap-kerlip lampu dari mobil ambulans masuk komplek. Mencekam.

Pintu gerbang di komplek perumahan, juga ditutup rapat. Hanya ada satu pintu yang dibuka untuk keluar-masuk. Petugas keamanan pun berjaga-jaga, sambil sesekali pula mencuci tangannya. Untuk penangkal virus, katanya.

Itu belum seberapa, jika dibanding hari-hari belakangan ini. Coba saja. Di tengah berdiam diri di dalam rumah, sambil nonton sinetron atau berita di TV, tiba-tiba terdengar suara serine mobil ambulans.

Tak ada yang bisa beranjak dari dalam rumah. Terkendala aturan "stay at home". Misalnya, mau mendatangi datangnya suara tadi. Gak boleh ada yang mendekat, cukup melihat dari jauh. Ya, tak apalah demi keselamatan bersama. Ok aja kita mah.

Tapi, sungguh, kami semua tahu koq di dalam rumah. Bahwa suara di luar tadi, adalah suara mobil ambulance. Kami hapal betul koq suaranya. Bunyi serine yang khas dan menakutkan.

Iya betul. Mobil ambulans itu datang dan parkir di depan rumah tetangga kami. Entah mereka sakit apa. Ada yang bilang kalau mobil ambulan tadi, bukan mau menjemput pasien. Tapi datang membawa jenazah dari rumah sakit. Wow...jangan-jangan dia....? ah jangan cepat memvonis.

Yang pasti, sejak virus Corona itu merebak, muncul banyak spekulasi, juga informasi akan adanya obat penangkal virus. Tiba-tiba harga temu lawak dan jahe, melonjak mahal. Juga masker di apotik tiba-tiba menghilang. Padahal Presiden Jokowi sudah perintahkan: kemana-mana wajib pakai masker. Duh...

Hari ini, kami masih tetap berusaha bertahan. Berdiam diri di rumah bagai penghuni penjara. Tidak seperti narapidana yang malah dibebaskan mudik massal pulang kampung. Kami tetap bekerja di rumah sambil berharap, masih ada Sembako yang bisa diolah jadi makanan. 

Ya Allah, kami semua hanya bisa lebih giat beribadah, dan tentu, sambil memperbanyak baca doa. Semoga virus Corona ini cepat berlalu.

Kita semua diminta bersatu melawan virus mematikan dari Wuhan Cina ini. Doa dan ibadah juga harus lebih ditingkatkan. Allah senantiasa akan melindungi dan menyayangi hamba-Nya. Aamiin.

Salam Kompasiana 

(Nur Terbit, Kompasianer) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun