Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Wisata Literasi ke Pantai Reklamasi

11 Agustus 2019   21:33 Diperbarui: 12 Agustus 2019   07:24 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iskandar Zulkarnaen siap berbagi ilmu soal conten marketing, dipandu mbak Muthiah (foto Nur Terbit)

Sesi ketiga: pukul 19.15 s/d 21. 15. "Kelas Menulis bidang Ekonomi" bersama Isson Khaerul, Direktur Program PPI (Persatuan Penulis Indonesia).

Hari kedua Sabtu, 3 Agustus 2019, "Jalan jalan ke Pulau Maju", salah satu "pulau" hasil reklamasi di Teluk Jakarta. Lokasinya di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.

Saya datang dengan full tim: saya, istri, anak (dok pribadi)
Saya datang dengan full tim: saya, istri, anak (dok pribadi)
Pemateri Yang Handal

Saat membaca nama belakang dari pemateri "Kelas Menulis Fiksi" ini, Fanny Jonathan Poyk, saya agak curiga jangan-jangan masih ada hubungan keluarga dengan Pak Gerson Poyk, senior saya di dunia wartawan?

Eh, ternyata benar. Maka ketika sesi tanya-jawab dan saya diberi waktu bertanya, saya seolah sedang "bernostalgia" kembali dengan almarhum Pak Gerson Poyk. Meski hanya melalui puterinya, mbak Fanny ini.

Sekedar informasi, saya sudah lama mengagumi tulisan Gerson Poyk. Salah satunya, ketika beliau menulis laporan perjalanan jurnalistik di Majalah Sarinah, "Menyelusuri Jalan Deandeles, Dari Anyer - Panarukan". Tulisan istimewa tersebut, sampai saya foto copi lalu diklipping. Kenapa istimewa, ya karena berhasil meraih hadiah Adinegoro, penghargaan tertinggi bidang jurnalistik bagi wartawan yang berprestasi.

Makanya, saya tidak meragukan kemampuan mbak Fanny saat memberikan tips menulis cerpen dan berbagi soal dunia kepenulisan secara umum. Bahkan, saya malah "curhat" kepada cerpenis dan novelis ini. Itu karena sering kesulitan mengatur pola penokohan setiap kali menulis cerpen hehehe...

"Boro-boro menulis novel yang panjang, menulis cerpen atau cerita pendek aja saya gak becus, hahaha.." kata saya, terus terang. Semua yang hadir tertawa. Apalagi, ketika saya meminta pendapatnya, "apakah honor menulis cerpen cukup menjanjikan?". Ya, cukuplah. Sudah sebanding jika menghadiri dua-tiga kali review produk, atau liputan acara blogger hehehe...

Selanjutnya, saya lebih banyak "mengorek" rahasia penulis cerpen, novel dan juga pegiat literasi ini membagikan ilmunya kepada kami, para peserta. "Saya banyak banget dapat ilmu dari ibu Fanny," kata Bowo Susilo, blogger milenial yang juga Kompasianer.

Menulis novel atau cerpen, kata Mbak Fanny, menulis harus dikerjakan dengan sepenuh hati jika ingin tulisan kita berkualitas. Juga harus dibikin semenarik mungkin agar pembaca puas mengikuti alur jalan ceritanya.

Mbak Fanny, menulis harus dikerjakan dengan sepenuh hati jika ingin tulisan kita berkualitas. Juga harus dibikin semenarik mungkin agar pembaca puas mengikuti alur jalan ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun