"Sekalian belanja lagi di luar negeri untuk pesanan konsumen dalam negeri, hehehe...", katanya bersemangat. Padahal, dia melakukan semua bisnis onlinenya masih dengan konvensional. Artinya belum memanfaatkan sistem pembayaran yang memberikan jaminan keamanan.
BELANJA MELALUI MEDIA SOSIAL
Belanja melalui jaringan internet atau populer dikenal dengan sebutan bisnis online, saat ini semakin marak. Banyak situs atau website yang bisa menjadi pilihan.
Juga berbagai jenis produk yang mereka jajakan, menjadi salah satu daya tarik dari masing-masing bisnis online ini. Mulai dari situs spesial properti (rumah), automotif (kendaraan), wisata, kuliner, tiket pesawat (traveling), keluarga (parenting), busana (fashion), gaya hidup (life style), hingga jualan pulsa handphone.
Salah satu fenomena yang sedang digandrungi di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir, adalah belanja online di media sosial. Berbagai online shop di media sosial muncul dan menawarkan berbagai barang dengan harga bersaing.
Belanja melalui internet memang mudah dan cepat. Pembeli dapat mencari dan melihat barang yang dibutuhkan hanya di smartphone saja, kemudian memesan dan membayar dengan cara transfer langsung ke penjual.
Namun, ada banyak hal yang dapat membuat proses belanja online menjadi tidak nyaman. Di antaranya muncul kekhawatiran tertipu, barang yang dikirim tidak sesuai pesanan, atau bahkan barang tidak dikirim sama sekali.
Saya sendiri punya pengalaman belanja online. Saya dan istri memesan pempers untuk cucu perempuan saya yang masih berusia 2 tahun. Istri dan anak mantu, lalu memilih ukuran dan warna pempers sesuai yang dipromosikan di online mereka.
Biar tidak repot lagi, kami lalu memutuskan memesan pempers dalam jumlah banyak untuk persediaan beberapa bulan ke depan. Nyatanya, ukuran dan warna pempers yang dikirim berbeda dengan yang dipromosikan. Pesanan pempers tersebut akhirnya mubazir. Namun setelah saya sudah mengajukan klaim, pengelola bisnis online tersebut akhirnya memperbaiki dan meningkatkan pelayanannya.
Saya dan keluarga pun lalu lebih sering memesan barang melalui media sosial. Apalagi setelah menemukan ada sistem pembayaran yang memberikan jaminan keamanan bagi konsumennya.