"Awalnya, mereka cuek, eh habis nonton konser Slank, rame-rame minta beli. Wah asyik juga nih musik rock anak muda Indonesia, kata Bulenya," cerita Bunda sambil tertawa.
Berkaitan bulan Ramadhan, Bunda Ifet juga punya kebiasaan menyiapkan makanan buka maupun sahur untuk Slank. Selebihnya, Slank setiap bulan puasa pasti sibuk mengurus dapur rekaman.
"Untuk makan sahur dan buka puasa, nggak semua personilnya Slank saya urusin. Cuma Bimbim saja karena memang saya serumah, yang lain seperti Kaka, Ivanka, Ridho dan Abdee, di rumah mereka masing-masing," katanya.
******
Seperti diketahui, Slank adalah kelompok musik idola anak muda Indonesia. Bercerita dengan fakta sehari-hari
masyarakat. Banyak kritikan sosial disampaikan, tak terkecuali soal cinta dan asmara remaja. Salah satu album
yang diluncurkan Senin 24 Agustus 2009 pagi itu, bertepatan puasa hari ketiga, terkesan lebih religi meski ciri
khas Slank yang "slengean" masih terasa kental.
Lebih religi sekarang? "Akh, nggak juga," sergah Bimbim, salah seorang personil Slank. "Tiap hari mestinya religi,
tidak harus menunggu Ramadhan, bulan puasa," timpal Kaka, vokalis Slank didampingi personil lainnya, Ridho, Ivanka dan Abdee. Nampak juga Bunda Ifet, ibu sekaligus pengasuh Slank.
Menurut Kaka, sholat itu religi. Jadi, kata Kaka, kalau orang sholat dan mau dianggap religi, ya, tidak perlu harus pakai kopiah, jubah atau asesoris lainnya. "Tak perlu, sebab berhadapan dengan Tuhan, tidak perlu terikat model busana tertentu," kata Kaka.
Menurut Bimbim, yang bernama lengkap Bimo Setiawan Sidharta ini, sampul album Slank kali ketika itu (kaset maupun CD), masih dominan biru sesuai warna khas kelompok band rock Indonesia ini. Soal warna, juga tidak ada tujuan khusus, tak ada kaitan dengan warna bendera parpol tersendiri.
"Biru, ya biru Slank, hanya untuk membedakan dimana dan kapan diluncurkan," kata Kaka. Warna biru dipilih karena diluncurkan di Indonesia. Di Amerika warna merah, mungkin nanti di Malaysia pakai warna Hijau? Atau di negera lain dengan warna yang lain pula. Bisa saja.
Album AFTBH ini, dirilis dalam bahasa Inggris. Dibuat Juli-Agustus 2008, di Los Angeles, Amerika. "Tidak ada arti lain, hanya untuk membedakan saja. Nantinya di negara-negara lain kemungkinan juga akan memakai warna beda," terang Bimbim.
Latar belakang cover album bertajuk "Anthem For The Broken Hearted" (AFTBH) -- dirilis sejak tahun 2008 di Amerika -- memang terkesan lebih kental warna religinya. Coba saja, ada dua gambar kubah mesjid, sayap, dan aksara Jawa.