Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bentor Makassar dan Kelangkaan Bensin

29 Agustus 2014   06:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409242266776204281

"Oh iya, bisaji sepuluh ribu ka anak sekolahjako, naik mako paleng," kata Daeng Bentor.

Beberapa saat, komunikasi terputus.

Saya yakin, si Adek pasti kehabisan pulsa.

Sebentar lagi dia pasti ngirim SMS, "Pak, kirimin pulsa dong. Uang jajan Adek sudah menipis, LABBUSU'MI (sudah habis, bhs Makassar)".

"Cepat amat sih Dek, diirit dong, jangan boros", balas saya.

"Ya, maklum aja pak, Adek ini mahasiswa PACCE KODONG (miskin, melarat)". Adek...Adek...

****

Sementara itu di Jakarta, BBM atau bensin premium jadi langka di SPBU. Saya membayangkan, pasti akan ada alasan klasik bagi daeng bentor di Makassar menaikkan tarif angkutan bentornya.

Bensin langka di pasaran misalnya, atau berdalih bahwa mereka terpaksa harus membeli bensin pertamax yang mahal itu.

"Maaf pak, tambahin dong ongkosnya, " kata tukang ojek yang kutumpangi  hari ini.

"Bukannya tarifnya sudah biasa dari kemarin-kemarin," kata saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun