Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar Rakyat Kota Bekasi, Transaksi Dilakukan Dini Hari

21 Desember 2014   06:49 Diperbarui: 14 Maret 2020   12:20 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini, tercatat hampir 3.000 pasar rakyat tutup dan mati ditinggalkan oleh masyarakat. Padahal, pasar rakyat sudah sejak lama menjadi bagian terpenting dalam pertumbuhan kehidupan sosio-ekonomi masyarakat. 

Pasar rakyat juga menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Indonesia. Tak hanya menjadi pemasok kebutuhan masyarakat, pasar rakyat selama berpuluh tahun lamanya telah menjadi sumber penghidupan bagi lebih dari 30 juta rakyat Indonesia yang bermata pencaharian sebagai pedagang. 

Kini penyebutan pasar tradisional lebih disarankan untuk menggunakan “Pasar Rakyat”, (UU Perdagangan No. 7 tahun 2014) yang jelas merujuk pada orientasi kepemilikan, pasar rakyat yaitu pasar milik rakyat sehingga sudah sepatutnya seluruh lapisan masyarakat juga turut andil dalam mendorong kelangsungan dan perkembangan pasar rakyat menjadi lebih baik. 

Berdasarkan data, lebih dari 30 juta masyarakat Indonesia saat ini tetap bertahan mencari penghidupan di pasar rakyat. Kita semua bertanggungjawab dan perlu berpartisipasi dalam mengembalikan pasar rakyat menjadi primadona bangsa. **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun