Pasar identik dengan suasana hiruk pikuk, sampah berserakan, kumuh hingga jalanan macet yang membuat banyak orang mengeluh dengan suasana seperti itu karena merasa terganggu aktivitasnya sehari-hari.
Hanya di balik itu, pasar memberikan kontribusi dalam kehidupan. Apa itu ? Ya, pasar itu 1. Memperkerjakan banyak orang. 2. Ada sikap saling menghormati 3. Ada sikap saling menjaga 4. Sumbangsih finansial 5. Lahan refreshing. 6. jalinan silaturahmi 7. Pentingnya waktu
Memperkerjakan banyak orang
Adanya pasar memberikan peluang kerja yang sangat besar bagi banyak orang dengan segala macam jenis pekerjaannya mulai dari pengelola pasar, keamanan, tukang pikul, penjaga toko, tukang kemas barang hingga tukang ojek. Ini berarti pasar telah mampu memberdayakan orang berdasarkan kapasitas yang dimilikinya. Aktivitas orang sesuai jenis pekerjaan menunjukkan betapa geliat ekonomi pasar itu dinamis, dimana diferensiasi pekerjaan tersebut memberikan nuansa kerjasama antar pelaku pasar tanpa terbebani tetapi dinikmati dengan penuh suka cita.
Ada sikap saling menghormati
Beragam dagangan di pajang di pasar dimana satu sama lain antar pedagang tidak saling menganggu meski banyak juga jenis barang dagangannya yang sama. Filosofi rizki orang tidak akan tertukar dan tidak akan kemana menjadi fundamen kuat bagi para pedagang tersebut. Secara kasat mata tidak ada gesekan diantara mereka untuk saling menghambat. Obrolan-obrolan yang terjadi diantara mereka nampak saling support satu sama lain. Entah kalau di belakang layar karena itu tidak kelihatan.
Ada sikap saling menjaga
Kondisi bangunan pasar berupa kios-kios yang cenderung terbuka dengan disimpan barang dagangan di dalamnya tidaklah riskan dicuri orang karena ada sikap saling menjaga, saling mengamankan satu sama lain sehingga tidak terjadi pencurian. Malahan kalau ada seseorang yang mencoba iseng untuk mencuri, pasti mikir dua kali karena dia akan berhadapan dengan masa pedagang yang siap tempur mengamankannya jika berulah.
Sumbangsih finansial
Transaksi jual beli setiap hari di pasar jelas memberikan penghasilan besar secara finansial, dan setiap orang yang terlibat memperoleh haknya sesuai perannya. Tidak lupa pajak dari pasar pun terbilang besar sebagai income bagi pemerintah daerah. Ada juga yang kecipratan rizki seperti yang dialami oleh mereka para pedagang asongan, pedagang keliling dan tukang ojek. Dengan kata lain, lalulintas keuangan di pasar tidak henti-hentinya yang memberikan kontribusi kepada kondisi keuangan negara secara keseluruhan.
Lahan refreshing
Pasar bisa juga menjadi lahan refreshing bagi sebagian orang, sekedar nongkrong, jajan cemilan sambil ngobrol dengan orang lain di sekitarnya sambil memperhatikan lalu lalang orang yang sedang belanja ataupun sekedar lewat. Hampir di setap sudut lorong pasar, ada saja orang yang melakukan aktivitas seperti itu, tanpa harus membayar paling menyediakan waktu saja untuk hal tersebut
Jalinan silaturahmi
Jalinan silaturahmi dibangun antar pedagang, antara pedagang dengan konsumen, antara pedagang dengan pengelola pasar maupun jalinan silaturahmi seluruh komponen pasar dengan masyarakat yang ada di sekitar. Bukti jalinan silaturahmi ini, jelas di pasar suasananya kondusif, dan ketertiban sosial terpelihara.
Pentingnya waktu
Pasar ramai oleh pedagang dan pembeli umumnya mulai dini hari sampai siang hari dan dominan dinihari mulai jam 3 hingga pagi hari sampai jam 11 siang. Kalau dihitung lamanya kurang lebih 8 jam per hari tidak jauh berbeda dengan para pegawai yang masuk jam 8 pagi keluar jam 4 sore.
Rutinitas waktu yang demikian sudah familiar seolah-olah menjadi jantungnya rizki bagi mereka berupa penghasilan yang diperoleh untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. Oleh karenanya, tidak heran jika setiap waktu yang dimaksud sudah banyak diantara mereka melakukan aktivitas ekonominya agar apa yang diinginkan berupa penghasilan tersebut dapat diraih dengan lancar.
Pastinya adanya pasar memberikan keuntungan secara ekonomi maupun secara sosialbudaya. Adanya permasalahan di pasar seperti masalah kemacetan ataupun sampah yang berserakan adalah hal yang tidak bisa dihindari akan tetapi perlu disikapi dengan langkah-langkah bijak oleh semua pihak sehingga lambat laun dapat dikurangi sekecil mungkin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI