Pasar bisa juga menjadi lahan refreshing bagi sebagian orang, sekedar nongkrong, jajan cemilan sambil ngobrol dengan orang lain di sekitarnya sambil memperhatikan lalu lalang orang yang sedang belanja ataupun sekedar lewat. Hampir di setap sudut lorong pasar, ada saja orang yang melakukan aktivitas seperti itu, tanpa harus membayar paling menyediakan waktu saja untuk hal tersebut
Jalinan silaturahmi
Jalinan silaturahmi dibangun antar pedagang, antara pedagang dengan konsumen, antara pedagang dengan pengelola pasar maupun jalinan silaturahmi seluruh komponen pasar dengan masyarakat yang ada di sekitar. Bukti jalinan silaturahmi ini, jelas di pasar suasananya kondusif, dan ketertiban sosial terpelihara.
Pentingnya waktu
Pasar ramai oleh pedagang dan pembeli umumnya mulai dini hari sampai siang hari dan dominan dinihari mulai jam 3 hingga pagi hari sampai jam 11 siang. Kalau dihitung lamanya kurang lebih 8 jam per hari tidak jauh berbeda dengan para pegawai yang masuk jam 8 pagi keluar jam 4 sore.
Rutinitas waktu yang demikian sudah familiar seolah-olah menjadi jantungnya rizki bagi mereka berupa penghasilan yang diperoleh untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. Oleh karenanya, tidak heran jika setiap waktu yang dimaksud sudah banyak diantara mereka melakukan aktivitas ekonominya agar apa yang diinginkan berupa penghasilan tersebut dapat diraih dengan lancar.
Pastinya adanya pasar memberikan keuntungan secara ekonomi maupun secara sosialbudaya. Adanya permasalahan di pasar seperti masalah kemacetan ataupun sampah yang berserakan adalah hal yang tidak bisa dihindari akan tetapi perlu disikapi dengan langkah-langkah bijak oleh semua pihak sehingga lambat laun dapat dikurangi sekecil mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H