Menurut hasil penelitian kayu teras berwarna kecoklatan pada lingkaran tahun semakin baik kualitasnya apabila kemaraunya lebih lama dari musim hujan.
(catatan : apabila kayu kita potong melintang terdapat lingkaran tahun yang disebut kayu teras terbentuk pada musim kemarau dan kayu glubal warnanya coklat terang / agak putih yang terbentuk pada musim hujan).
Artinya seharusnya disaat sumberdaya kita minimal harus kita tunjukan kualitas kita sebagai manusia yang bermanfaa
Â
Untuk sampai masak tebang jati membutuhkan waktu paling tidak 40 tahun, bahkan di jawa Timur dan Jawa Tengah daur Jati mencapai 60 tahun dan ada yang 80 tahun. Jadi kayu jati yang kita gunakan saat ini adalah kayu-kayu yang ditanam oleh pendahulu kita, yang mungkin sekarang sudah tidak ada di dunia ini lagi. dan apabila kita menanam tidak mungkin kita akan ikut memanennya.
Ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus menghargai jerih payah pendahulu kita dalam menyiapkan kebahagiaan bagi hidup kita dan begitupun selanjutnya kita harus menyiapkan agar generasi kita nanti kita perlakukan dengan hal yang sama untuk menyongsong kebahagian bagi mereka.
Banyak dilakukan upaya oleh para peneliti kita dengan teknologi dan hasil penelitiannya untuk memperpendek daur jati (katanya bisa 15 tahun) dengan kualitas yang sama dengan daur / masak tebang umur 60 tahun dan 80 tahun.
Pertanyaannya mampukah kita dengan kondisi yang dimanjakan oleh semua elemen di lingkungan kita menyumbangkan pemikiran dan sumberdaya kita secepatnya pada lingkungan kita dengan kualitas yang samaÂ
Dipersembahkan untuk para pemerhati lingkunga
Sekilas tentang pohon Jati
Pohon Jati dengan nama latin tecnona grandis atau Teak (bahasa inggris) menjadi sering menjadi inspirasi penulisan karya-karya sastra seperti puisi, roman, dll. Banyak juga orang memberi nama anaknya dengan tectona atau grandis.