Keberadaan pusat-pusat kerajinan di Kota Tasikmalaya khususnya kerajinan bordir menjadi salah satu daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tasikmalaya. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan kepariwisataan nasional melalui pengembangan industri kreatif.Â
Apalagi didukung oleh keberadaan fasilitas sebanyak 10 hotel berbintang dan 25 hotel non bintang sebagai jasa akomodasi untuk para wisatawan. Termasuk  berbagai spot wisata kuliner yang tersebar di Kota Tasikmalaya mampu memanjakan para pengunjung di kota ini.Â
Berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya pada tahun 2019 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Tasikmalaya sebanyak 124 orang pengunjung. Sedangkan wisatawan nusantara rata-rata sebanyak 695 ribu orang pengunjung. Fakta ini akan menjadi pendorong pemasukan pendapatan daerah Kota Tasikmalaya.
Melihat potensi yang ada, usaha kerajinan bordir Kota Tasikmalaya semakin potensial untuk dikembangkan di masa depan. Peningkatan kapasitas para pelaku usaha di era industri 4.0 sangat diperlukan. Mereka harus berkompetisi di tengah persaingan pasar bebas dan gempuran produk impor yang lebih murah.Â
Kondisi ini akan menjadi tantangan berat bagi para pelaku usaha industri kerajinan lokal. Pengaruh teknologi mengubah pola produksi para pelaku usaha bordir. Jika dahulu sebagian besar bordir di Tasikmalaya masih menggunakan tangan, saat ini sudah banyak tergantikan dengan mesin.Â
Penghematan biaya produksi pun terjadi dan para pelaku usaha bisa menjual produknya dengan harga yang lebih murah dengan kualitas tidak kalah dengan produk bordir tangan. Meskipun demikian hal ini tidak cukup menjamin  produk lokal mampu bersaing dengan produk impor atau produk lokal sejenis.
Inovasi dilakukan tidak hanya dari sisi penggunaan teknologi, juga  inovasi metoda pemasaran dengan menggunakan sistem e-commerse atau online.Â
Sistem ini akan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya dari konsumen lokal namun dapat menarik konsumen dari berbagai daerah tanpa batas wilayah domestik bahkan mancanegara.Â
Pembentukan kelompok komunitas para pengusaha dan pecinta bordir sangat berguna sekali sebagai wadah pengembangan usaha. Pegiat komunitas usaha bordir mampu memetakan apa yang diinginkan pasar konsumen bordir.
Pemerintah Kota harus berperan mengangkat bordir khas Kota Tasikmalaya menjadi go internasional dan menjadi ikon Kota Tasikmalaya. Salah satu peran yang dapat dilakukan di antaranya pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, pasar produk-produk unggulan, taman kota dan sarana pendukung lainnya.
Kegiatan pameran dapat dilakukan sebagai ajang mendekatkan para pelaku usaha dan konsumen yang difasilitasi pemerintah setempat. Para pengusaha kerajinan berkesempatan mempromosikan produk kreatifnya kepada masyarakat.Â