Mohon tunggu...
Dadang Setiawan
Dadang Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia biasa-biasa saja

You'll Never Walk Alone. YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hasil Tes Swab Covid-19, Sebuah Rekayasa

10 Agustus 2020   10:48 Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:44 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang di Swab Test Sabtu kemarin?"seorang rekan bertanya padaku pagi ini.

Memang kantor sedang viral. Pimpinan utama dan keluarganya terpapar virus Covid-19. Mereka kini dikarantina di rumah sakit daerah. Awalnya sang istri dinyatakan positif Corona karena bersentuhan langsung dengan sang adik yang terlebih dulu terkena Covid-19 dan terus menyebar.  

Sang Pimpinan kantor sendiri sudah lebih tiga minggu tidak masuk kantor karena terlebih dulu sakit akibat kecapekan berolahraga dalam rangka Porseni HUT ke-75 Kemerdekaan RI jauh sebelum istrinya dinyatakan positif Corona.

"Saya ikut di tes,"jawabku.

"Apa yang di tes?"tanyanya kembali.

"Ambil lendir di lidah bagian dalam didekat tenggorokan dan di kedua lubang hidung."

"Abang pasti positif,"tuduhnya yakin.

"'Kan hasil tesnya belum keluar?"heran aku bertanya,"Manalagi seminggu yang lalu, seluruh pegawai sudah di Rapid Test dan hasilnya semua negatif. Padahal pegawai sini lama tidak ada yang kontak lagi dengan Pimpinan?"

"Ini konspirasi, Bang,"masih yakin dia berucap."Bukan tentang terkena tidaknya virus Corona."

"Oh ya?"Timbul minatku mendengar kata konspirasi yang diucapkan adik angkatanku itu.

"Ini masalah anggaran, masalah uang, masalah pendapatan,"ujarnya semakin bersemangat."Semakin banyak warga dinyatakan positif Corona, makin banyak uang yang diterima untuk penanggulangannya. Ini peluang bisnis baru."

"Jadi, masyarakat yang di tes, biar pun hasilnya negatif, pasti dinyatakan positif Corona. Aku yakin itu. Itulah konspirasi itu,"lanjutnya lagi.

Waduh! Sebegini sadiskah pendapat  yang beredar di masyarakat? Apakah masalah konspirasi ini dipercayai oleh mayoritas masyarakat? Padahal aku yakin pemerintah sudah maksimal melakukan tindakan yang terbaik. Hanya karena pola hidup masyarakat yang menganggap enteng permasalahan, maka pengidap Covid-19 kian hari kian bertambah.

Kebiasaan di negeri ini, masyarakat baru akan tergerak ketakutan  apabila dia yang bersangkutan, keluarganya, atau lingkungan sekitarnya ada yang terinfeksi Corona. Itu baru aku yakin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun