Mohon tunggu...
dadang ari wibowo
dadang ari wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STAI DARUSSALAM LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Peperangan Palestina-Israel: Dampak Kedua Belah Pihak dan Peran Hamas dalam Konflik

26 Oktober 2023   01:05 Diperbarui: 26 Oktober 2023   06:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pendahuluan

Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik paling berkepanjangan dan paling kompleks di dunia modern. Ini memiliki akar sejarah yang mendalam lebih dari satu abad dan terus mempengaruhi kehidupan jutaan orang di Timur Tengah. Konflik ini melibatkan pertempuran militer, serangan terorisme, dan ketegangan politik antara dua pihak utama: negara Israel dan rakyat Palestina.. Konflik Palestina-Israel kembali muncul dalam beberapa hari terakhir. 

Hal ini dipicu oleh serangan Hamas Palestina terhadap Israel di wilayah selatan jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023). Serangan diperkirakan terjadi untuk membalas berbagai tekanan dan serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama bertahun-tahun. Hingga saat ini, korban konflik Palestina-Israel dikabarkan telah mencapai 2.300 korban jiwa dan 8.900 korban luka-luka di kedua belah pihak.

Latar Belakang Sejarah

1. Klaim Sejarah dan Agama: Palestina dan Israel memiliki klaim sejarah yang saling bertentangan terhadap wilayah yang sama. Baik orang Palestina maupun orang Yahudi mengklaim wilayah tersebut sebagai tanah leluhur mereka.

2. Pembagian Palestina: Pada tahun 1947, PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara terpisah: satu bagi orang Palestina dan satu bagi orang Yahudi. Proposal ini disetujui oleh pemimpin Yahudi, tetapi ditolak oleh pihak Arab Palestina, yang menganggap pembagian tersebut tidak adil.

3. Perang Arab-Israel 1948: Perang ini meletus setelah pendirian negara Israel pada tahun 1948. Negara-negara Arab menyerang Israel, namun Israel berhasil mempertahankan diri dan memperluas wilayahnya.

B. Pembahasan

1. Dampak Peperangan Palestina-Israel

A. Dampak di Palestina

-Korban Sipil: Peperangan ini telah menyebabkan korban sipil yang besar di antara warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Serangan udara dan darat Israel sering kali mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka di antara penduduk Palestina.

-Kerugian Infrastruktur: Serangan-serangan militer telah menghancurkan infrastruktur penting di Gaza dan Tepi Barat, termasuk rumah-rumah, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini telah menciptakan krisis kemanusiaan dan perekonomian yang serius.

-Ketidakstabilan Emosional dan Psikologis: Konflik ini telah menciptakan tingkat stres dan ketidakstabilan emosional yang tinggi di kalangan penduduk Palestina, terutama anak-anak, yang tumbuh besar dalam lingkungan konflik dan ketegangan terus-menerus.

B. Dampak di Israel

-Ancaman Keamanan: Serangan roket dari kelompok militan Palestina, termasuk Hamas, merupakan ancaman keamanan serius bagi penduduk Israel. Warga Israel, terutama di daerah perbatasan, hidup dalam ketakutan konstan akan serangan roket dan serangan terowongan.

-Respon Militer: Israel merespons serangan-serangan roket dengan operasi militer yang luas di wilayah Palestina. Operasi-operasi ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militan dan mengurangi kapasitas Hamas untuk melancarkan serangan.

-Pembatasan Keamanan: Untuk melindungi warganya, Israel telah menerapkan pembatasan keamanan yang ketat di perbatasan dengan wilayah Palestina, termasuk blokade terhadap Jalur Gaza. Pembatasan ini telah mempengaruhi ekonomi dan kehidupan sehari-hari penduduk Palestina.

2. Peran Hamas dalam Peperangan Palestina-Israel

Akar gerakan Hamas--singkatan dari Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah (Gerakan Perlawanan Islam)--mulai muncul sejak tahun 1946, ketika kader pergerakan Ikhwanul Muslimin (IM), gerakan Islamis asal Mesir, membentuk cabang di Gaza. Paham Islamisme IM berdasar pada prinsip al-Islam huwa al-hal, yakni menawarkan Islam sebagai solusi menyeluruh untuk masalah dalam semua sektor kehidupan publik dan privat di era modern.

Peran Hamas:

1. Resistensi dan Peperangan: Hamas menganggap dirinya sebagai kelompok perlawanan terhadap pendudukan Israel. Mereka menggunakan taktik perang gerilya dan serangan roket untuk melawan Israel. Meskipun serangan-serangan ini sering kali dianggap sebagai bentuk perlawanan oleh pendukung Hamas, mereka juga mendapat kritik karena menyebabkan kerugian di antara warga sipil.

2. Pemerintahan di Jalur Gaza: Hamas mengendalikan Jalur Gaza sejak tahun 2007 setelah mengusir Fatah, partai saingan Palestina. Di Gaza, Hamas bertindak sebagai pemerintah, mengelola infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Namun, pemerintahan mereka sering kali dianggap otoriter.

3. Penolakan terhadap Israel: Salah satu tujuan utama Hamas adalah menolak pengakuan Israel dan mengambil alih wilayah yang mereka klaim sebagai Palestina. Pendekatan ini membuat mereka sering bertentangan dengan upaya-upaya perdamaian dan negosiasi antara Palestina dan Israel.

Namun, peran Hamas dalam konflik ini sangat kontroversial. Beberapa orang melihat mereka sebagai pejuang kemerdekaan yang melawan pendudukan, sementara yang lain menganggap mereka sebagai kelompok teroris yang mengancam stabilitas di wilayah tersebut.

C. Kesimpulan

Dalam konflik berkepanjangan antara palestina dan Israel kini mulai berlanjut dengan apa yang sudah dilakukan oleh kelompok hamas yang mulai menyerang israel sehingga kedua belah pihak memulai lagi peperangan. Dalam konflik ini kita dapat mengetahui memahami seperti apa peran hamas siapa kelompok hamas yang mungkin menjadi kontroversial di seluruh dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun