2 hari kemudian, gue melakukan perjalanan panjang selama 14 jam tersebut, dari pagi hingga petang lalu tibanya malam di Stasiun Banyuwangi. Diperjalanan gue mendapatkan teman yang silih berganti, mulai dari yang berhenti di Ngawi, Madiun, hingga Probolinggo. Di perjalanan ini gue juga sempat menikmati keindahan Gunung Bromo dari kejauhan, dan juga berbagi cerita serta kebaikan dengan seorang disebelah gue.Â
Di perjalanan tersebut, teman baru gue ini lupa mengambil uang ke atm, sehingga ketika di kereta ia sangat lapar dan ingin membeli nasi, padahal uangnya kurang sekitar 10 ribuan gitu. Seketika gue langsung menyodorkan bantuan untuk menolongnya, hingga akhirnya ia tersenyum puas setelah kenyang makan nasi tersebut. Gue juga senang melihatnya, meskipun gue hanya berbekal sari roti dan aqua yang gue beli di indomaret sebelum berangkat.
Pukul 00.00, tepat penggantian hari WIB, gue naik bus dari arah Jember menuju Bali tersebut, tarifnya hanya 60.000 saat itu, kalau lagi apes berkenalan dengan calo kalian akan dikenai sekitar 85-90 ribuan gitu. Sengaja gue naik bus pada dini hari karna perjalanan kapal 1 jam serta bus dari Pelabuhan Gilimanuk Bali sampai ke Terminal Mengwi di Bali itu 3 jam, dan waktu  di Bali 1 jam lebih cepar sehingga gue bisa tiba di terminal mengwi Bali pas di shubuh hari.
Setibanya di Terminal Mengwi, gue melanjutkan jalan menuju Pantai Sanur di Denpasar. Ada 2 opsi untuk menuju Denpasar dari Terminal Mengwi ini, pertama menggunakan angkutan umum dan yang kedua menggunakan ojek online. Saran gue kalau teman-teman mau pesan driver online lebih baik jalan sedikit kearah persimpangan diluar Terminal, biar nggak diganggu oleh preman-preman sekitar terminal yang sedikit rese'.
Hari pertama gue menginjak Bali tersebut, gue habiskan di Pantai Sanur di pagi hingga siang harinya, lalu lanjut ke Legian dan Kuta pada sore hingga malam harinya. Gue memutuskan untuk nongkrong di Legian hingga shubuh melihat para bule mabok2an dan lanjut tidur di Pantai Kuta pada pagi harinya.
Mbak Sri, si pemilik rumah singgah, langsung membalas message gue dan mempersilahkan gue datang untuk nginap disana, gue langsung tancap gas memesan gojek menuju rumah singgah yang nggak jauh dari Pantai Canggu tersebut.
Sesampainya disana, gue langsung disambut ramah lalu disediakan kamar tempat tinggal dibagian belakang rumahnya yang asri dengan pemandangan sawah yang hijau. Tanpa basa basi, gue langsung masuk ke kamar dan melanjutkan tidur karna belum puas tidur pada malam sebelumnya.
Tepat pukul 12.00 siang, gue terbangun dan langsung terkaget. Ada 2 traveller India yang baru sampai dan juga bakal nginep disana. Keberuntungan selanjutnya menghampiri gue, 2 traveler tersebut butuh pemandu jalan mengitari Bali.Â