Mohon tunggu...
Muhammad Dadang Kurnia
Muhammad Dadang Kurnia Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Nomad & Marketer

A Digital Nomad who passionate in Marketing and Writing.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Jakarta Aku kan Kembali

25 Desember 2019   17:08 Diperbarui: 25 Desember 2019   17:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lawang Sewu yang Semarang bangeett | dokpri

Gue akhirnya bisa membayar hutang ke temen gue sebelumnya, dan bisa melanjutkan hidup hingga dua minggu setelahnya. Disini sih sebenarnya gue bukan males-malesan nggak bekerja, malah disini waktu gue sebagian besar dipakai untuk bekerja didepan laptop, belajar dan praktek digital marketing, membuat blog, ngedit video untuk diposting di Youtube (which is saat itu lagi gurih karna gampang dapetin uang), dan belajar photo editing serta copywriting untuk membuat konten promosi yang bagus di social media.

Tapii, yang namanya belajar otodidak, tanpa mentor, kita bakal ngelewatin yang namanya Trial Error, bahkan Will Smith dalam film-nya Pursuit of Happiness bilang step pertama itu adalah Being Stupid, dan itu memang bener dan gue rasain saat-saat menjadi bego dengan menginvestasikan banyak waktu bekerja keras, bisa dibilang hampir tanpa hasil, sementara dapur harus tetap ngepul, hari ini gue harus tetap berjuang untuk makan.

After two weeks, dengan tabungan yang mulai menipis, saat gue hampir menangis, keajaiban selanjutnya datang juga. Dikarenakan gue sedikit jago dalam hal lapangan, survey, dan report yang 'agak rapi', gue dapet tawaran project survey ke Semarang, lumayaan hasilnya buat dapur ngepul 2 minggu kedepan dan gue bisa fokus ngembangin skill dan passion gue, sang idealis.

Lawang Sewu yang Semarang bangeett | dokpri
Lawang Sewu yang Semarang bangeett | dokpri
Sisa Sejarah di Klenteng Sam Po Kong | dokpri
Sisa Sejarah di Klenteng Sam Po Kong | dokpri
Selain survey, di Semarang ini gue juga sempat temu kangen dengan dosen gue dikampus dulu, asli Amerika, Mr. Fabio namanya, botak palanya. Selain itu gue juga sempat bikin sedikit vlog yang hasilnya abal-abal ala gue yang selengean.

Kota Lama Semarang with dosen favorit gw | dokpri
Kota Lama Semarang with dosen favorit gw | dokpri
Sepulangnya dari Semarang, gue kembali hanya menatap laptop sehari semalam, ngutak atik ngubel-ngubel, untuk membuktikan apakah benar kalimat dari para motivator bahwa kita bisa menghasilkan uang hanya dari sebuah laptop dan duduk dikamar sambil menggunakan sarung. Huft

Hingga akhirnya saat itu tiba, saat gue merayakan ulang tahun gue yang ke 25, dengan pegangan seadanya.

Di ulang tahun yang ke 25, yang mana salah satu ulang tahun teristimewa, dan seharusnya bersyukur sudah berumur seperempat abad, nyatanya gue hanya hidup dengan Rp. 26.000 di dompet, 26.000 di atm (untung aja di UI bisa narik pecahan 20.000), sedang menjalani puasa sunnah senin (tanpa sahur dan nggak tau makan apa disaat berbuka), harus berjalan kaki di tengah panas terik Depok mencari alamat untuk melamar kerja (ya gue mutusin untuk mencari kerja, agar punya income yang stabil), serta malamnya harus ngungsi ke tempat temen yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan karena takut diminta traktiran ulang tahun. Dan pahitnya hanya gue sendiri yang tau masalah ini

Hanya video Youtube ini yang bisa menghibur hati gue sang idealis. Yang gue berikan sebagai kado terindah di ulang tahun ke 25, oleh gw sendiri, sebuah pencapaian menginjak 17 provinsi di Indonesia serta sedikit melipir ke Singapura. 

Temen-temen gue dikosant pada menunggu kepulangan gue malam itu, ngarep gue traktir makan. Eh nyatanya gue malah kabur ke Cawang, rumah tante gue untuk numpang makan malam, dan kebetulan ada adik Mama juga yang datang dari Cilacap, jadi sedikit makan besar malam itu.

Setelahnya, gue ngga pulang ke kosant, gue malah kabur nginep ke kost temen gue di BSD, dan Alhamdulillah dapet rezeki besoknya nemenin dia kerja ke PLTU Cilegon untuk ikut project lelang, gue sempat bantu nyetir dan nemenin proses lelang sebelum ditraktirnya makan siang.

Sepulangnya dari Cilegon, gue istirahat beberapa hari dikost, dan terpaksa minjem duit ke temen gue yang lainnya buat bertahan hidup. Seminggu setelahnya, gue diajak lagi untuk ikut proses lelang ke PLTU Sukabumi, gue putuskan ikut untuk belajar hal baru dan berenang di Pantai Pelabuhan Ratu, berharap ketemu sama Ratu-nya, menuntut ilmu bagaimana cara menghasilkan uang banyak tanpa ngepet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun