Mohon tunggu...
Muhammad Dadang Kurnia
Muhammad Dadang Kurnia Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Nomad & Marketer

A Digital Nomad who passionate in Marketing and Writing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kembali ke Jakarta, Hidup Idealis dan Berharap Keajaiban Datang

25 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 25 Desember 2019   14:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa, bagian-bagian yang paling gue suka dalam hidup gue, adalah saat gue nggak punya apa-apa. Aneh kan ya, tapi nyata.

Setelah reset pikiran gue selama sebulan di Yogyakarta, gue kembali ke Jakarta, menghadapi realita, realita bahwa saat ini gue adalah seorang pengangguran, gembel, dan nggak punya apa-apa. Beruntung gue tinggal di lingkungan yang nggak menuntut biaya hidup yang banyak, yang membuat gue bisa berhemat, bahkan pengeluaran harian itu hanya 20 ribu per hari. 10 ribu makan siang dan sisanya buat makan malam.

Gue juga mulai belajar untuk puasa senin-kamis (tuh kan hidup lebih berkah kalo lagi bokek hahaa), belajar mengontrol diri, dan berhemat, hidup se-simple mungkin, dengan 5 baju kaos, 2 celana jeans, 1 buah jaket, serta 2 pasang baju bola (Itupun sedikit robek dan bolong). Backpacker minimalis abiss...

Entah kenapa, gue lebih memilih untuk menikmati hidup ajaa, dikamar seharian hingga berbulan-bulan, bermodal Gadget, Laptop, dan Wifi gue fokus untuk mengembangkan passion gue, menjadi sangat idealis untuk bisa mengembangkan passion tersebut menjadi bisnis yang membuat gue memiliki kehidupan yang layak.

Sambil berkarya, memulai bisnis berbasis online, gue juga memperdalam ilmu gue dengan mengikuti berbagai online course seperti 3 kursusnya Guru Besar UI Prof. Rhenald Kasali mulai dari Change Management, Self-Driver, hingga The Art of StartUp.

StartUp, lagi-lagi StartUp, gue mulai jatuh cinta dengan dunia baru ini. Karena bagi gue, di zaman teknologi dan informasi yang sangat canggih ini, kita bisa ngembangin diri kita sesuai passion dan mempromosikannya secara digital, Digital Marketing istilahnya, sebuah strategi baru untuk mempromosikan bisnis kita ataupun Personal Branding kita.

Kuliah Umum Bersama Prof. Rehnald Kasali | dokpri
Kuliah Umum Bersama Prof. Rehnald Kasali | dokpri
Kuliah Umum bersama Bpk. Ir. Ciputra | dokpri
Kuliah Umum bersama Bpk. Ir. Ciputra | dokpri
Tapiii, mulai dari mana??? 'Pokoknya mulai aja dulu'. 2 kalimat tersebut seolah menjadi kontradiksi harian gue, hampir setiap pagi gue terus action untuk create something useful on the internet, dan ketika stuck gue lebih memilih untuk memotivasi diri gue dengan menonton Youtube video motivasi dari Steve Jobs dan Mark Zuckerberg, yang intinya adalah

Memulai dan perbanyak action hingga benar-benar ketemu jalannya, hidup berdasarkan passion, serta berbuat yang terbaik setiap harinya

Duhh, udah kejauhan ini gue curhatnya, semakin pusing dan boring karena bahasanya lurus-lurus aja. Iya lurus-lurus aja sehingga bisa-bisa nabrak dinding ataupun masuk jurang.

Kembali ke headline, jalan hidup gue yang penuh keajaiban ini bermula ketika gue, dengan modal sisa tabungan, kemudian harus menjual motor, dan beban hutang bulanan yang harus dibayar per bulannya, nggak mau cari kerja karena sudah tau hasilnya, hingga akhirnya memilih untuk membangun bisnis berbasis online dari kamar, sendirian, eh tapi nggak tau mulainya harus darimana. Kacaauu dah, it is so complicated, untung aja gue orangnya batu dan gamau give up terlalu cepat. UUC, ujung-ujumgnya curhat.

Memasuki bulan ramadhan, gue sempat reset hidup gue, mencari ketenangan, dan membersihkan pikiran, Pesantren Darut Tauhid milik Aa Gym di Bandung menjadi pilihan gue. Kemudian gue pulang lebih awal ke kampung halaman di Riau, mampir sebentar di Pekanbaru untuk silaturahmi bareng temen-temen sekolah dan kuliah, serta balik ke kota kelahiran gue, Dumai.

Gue sengaja pulang lebih awal di Ramadhan agar dapet tiket lebih murah, dan secepatnya balik kerumah, agar bisa makan gratis serta berhemat. Lebaran 2017 gw ini juga penuh petualangan karena kami sekeluarga pulang ke kampung halaman Mama di Lintau Sumatra Barat, silaturahmi ketemu Nenek. Tak lupa juga kami sekeluarga explore Sumbar.

Foto Keluarga di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru | dokpri
Foto Keluarga di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru | dokpri
Lomba Nagari di Lintau Buo | dokpri
Lomba Nagari di Lintau Buo | dokpri
Danau Singkarak Ombilin Sumbar | dokpri
Danau Singkarak Ombilin Sumbar | dokpri
Kebun Teh Alahan Panjang Solok | dokpri
Kebun Teh Alahan Panjang Solok | dokpri
Puncak Pato Lintau Buo | dokpri
Puncak Pato Lintau Buo | dokpri
Manisnya Senja Pantai Air Mains Padang | dokpri
Manisnya Senja Pantai Air Mains Padang | dokpri
Setelah usai masa lebaran, gue kembali memutuskan untuk berkelana, kembali ke Jakarta, meneruskan petualangan hidup.  Sebetulnya sih, gue sempat terjebak di zona nyaman ketika berada di Dumai, apalagi itu memang tempat gue dilahirkan, dibesarkan, dan keluarga serta sahabat banyak yang disana. Gue juga sempat berpikir untuk menjalani kehidupan normal di kampung halaman, mencari kerja, nikah, serta membangun rumah tangga yang sederhana. Duuh indahnya...

Tapii itu hanya sempat terlintas sesaat di pikiran, karena apa yang gue lihat realitanya, berdasarkan orang-orang seumuran gue disekeliling, gue akan bekerja sebagai pegawai honorer ataupun pekerja pabrik dikarenakan Dumai memiliki kawasan industri yang sangat besar, sesuatu yang bukan gue bangeett. Ada sih satu slot ditempat kerja Papa, tapi gue nggak mau pasrah sama nasib untuk bekerja nyaman dan mendapatkan warisan dari orang tua, nggak gue banget juga.

Karena yang ada di pikiran gue, gue harus mandiri secepat mungkin, berusaha sekeras mungkin, nggak gampang nyerah, serta merantau merubah nasib. Orang Minang dari garis ibu ini genk!!

Akhirnya gue putuskan untuk balik ke Jakarta, dengan modal seadanya. Gue beruntung karena bisa menghemat ongkos travel Dumai-Pekanbaru karena keluarga mengantar gue ke Pekanbaru, sekalian melepas adik gue juga yang balik kuliah ke Jogja.

Sesampainya di Pekanbaru, gue nebeng beberapa hari di kostan teman, berharap keajaiban. Terus terang gue ga tau gimana caranya balik ke Jakarta, karena uang pegangan gue gak cukup untuk membeli tiket pesawat kesana. Mulailah beberapa keajaiban dalam hidup gue.

Entah kenapa, tiba-tiba, orang tempat gue bekerja yang lama, butuh anggota, untuk visit beberapa spot yang ada di Medan. Hingga akhirnya gue dapet sedikit project ke Medan, lumayaan uangnya ditabung buat pegangan. Begitu kelar kerjaan di Medan, gue balik lagi ke Pekanbaru karena tiketnya sudah dipesan pp.

Istana Maimun Medan | dokpri
Istana Maimun Medan | dokpri
Salah satu Kuil di Medan, gw lupa namanya | dokpri
Salah satu Kuil di Medan, gw lupa namanya | dokpri
Setelah sehari di Pekanbaru, akhirnya gue pesan tiket ke Jakarta, uang hasil project dari Medan sebelumnya. Flight malam dari Pekanbaru itu, merupakan salah satu flight yang bakal gue ingat.

Dikarenakan gue pada saat itu sedang puasa syawal, sehabis berbuka seadanya, perut gue kembali lapar, beruntung gw ketemu temen lama yang kebetulan satu flight sama dia ke Jakarta. Gue sedikit ngiler ngeliat dia makan Roti O, dan ternyata dia ngeh kalo gue ngiler, dengan penuh empati dia langsung gercep membeli Roti O satu lagi, karena mungkin dia bisa baca dari raut wajah gue yang lagi kismin. Thanks bang, kebaikan lo bakal selalu gue inget, gumam gue dalam hati.

Begitu landing di Jakarta, fix pegangan gue Cuma 150 ribu saja!! Tidak lebih baik dari pertama kali gue merantau ke Jakarta, dengan pegangan 200 ribu dikantong.

Gue mulai bingung, apa yang harus gue lakuin. Akhirnya gue memutuskan untuk naik damri balik ke kost,

Sesampainya di kost, gak sampai 100 ribu sisa uang ditangan gue

Yuk baca cerita gue di dangkurexplorer.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun