Mohon tunggu...
Dadang HuzaziRahman
Dadang HuzaziRahman Mohon Tunggu... Guru - Poto pribadi

Bekerja sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ikan Asin

16 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya terkaget, ada satu peserta yang tak mau membuka wadah makan siangnya. ia tertunduk sambil memegang erat wadah makan yang masih terisi penuh. Seolah khawatir ada yang merebut, atau membuka paksa makannya.

Saya menghampirinya. Saya berfikir pasti ada sesuatu telah terjadi.

"kamu belum lapar?" saya coba bertanya.

Ia hanya menggelengkan kepala. Tak ada kata terucap untuk menjawab pertanyaan yang saya lontarkan.

"Sejak pagi kamu belum makan, jika laparmu ditahan, kamu bisa masuk angin. Ayo segera makan" Ia seperti menahan tangis.

Melihat itu, saya coba menenangkannya.

"jika belum lapar, kamu boleh ko menunda makan siangnya" ia semakin erat memegangi wadah makan siangnya. Nampak seperti ketakutan wadah itu direbut saya, atau teman-temannya.

Saya meninggalkannya agar ia jadi tenang. Beberapa peserta lain yang telah usai makan siang, diminta segera berwudhu untuk menunaikan dzuhur berjamaah di mushola belakang sekolah.

Saya tak tau pasti mengapa calon siswa yang satu itu tak mau membuka wadah makan siangnya. Perkiraan saya, masalah ada pada menu yang dibawa. Ia dari keluarga yang sangat sederhana. Orangtuanya tak memberi menu seperti dibawa teman-temannya. Mungkin kotak makan yang digenggam eratnya, hanya berisi nasi putih, dan sepotong ikan asin. Menu keseharian yang disajikan ibu di rumahnya. Insting saya mengatakan itu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun