Mohon tunggu...
Dadang HuzaziRahman
Dadang HuzaziRahman Mohon Tunggu... Guru - Poto pribadi

Bekerja sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ikan Asin

16 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi tahun ajaran baru dimulai. Orang tua sibuk mencari sekolah terbaik untuk anaknya. Mau sekolah gratis, atau berbayar. Tinggal pilih saja mana yang cocok.

Pendidikan seseorang menentukan nasib di masa depan. Itu menjadi salah satu alasan mengapa orangtua harus memilihkan sekolah terbaik untuk anaknya. Tujuan utama pendidikan adalah membentuk individu yang beriman dan bertaqwa, serta berakhlak mulia. Setelah itu, baru cerdas dan terampil.

Jika boleh memberi saran dalam memilih sekolah untuk putra dan putri bapak ibu, pilihlah sekolah yang mengedepankan pembembentukan karaktr baik murid-muridnya.

Tahun ajaran baru akan segera dimulai. Sekolah sibuk menerima, dan meseleksi siswa baru yang mendaftar di sekolahnya. Pada tahun 2019, saya pernah disertakan dalam panitia orientasi siswa baru. Oleh kepala sekolah, saya diminta untuk memastikan program itu berjalan dengan baik.

Ada yang menarik terjadi pada kegiatan orientasi siswa saat itu. Saya meminta calon siswa makan siang bersama. Makan siang dengan bekal yang mereka bawa dari rumah, saat hrndak berangkat ke sekolah.

Satu hari sebelumnya saya menyampaikan pengumuman agar mereka membawa menu makan siang. Kegiatan makan bersama sudah ada dalam daftar kegiatan. Kegiatan itu harus dilaksanakan.

Saya meminta mereka membawa menu yang biasa mereka nikmati setiap hari di rumah. Tujuannya agar kegiatan makan bersama di sekolah, tak memberatkan orang tua.

Semua siswa baru di sekolah kami, berasal dari keluarga yang sederhana. Kami panitia tak mau menyusahkan orang tua dalam menyediakan menu istimewa untuk makan siang putra-putri tercintanya di sekolah. Jika panitia menentukan menu tertentu, khawatir orang tua tak mampu memenuhi.

Keesokan harinya saat sebelum waktu solat dzuhur tiba, peserta orientasi siap menyantap makan siang. Saat peserta diminta mengeluarkan bekal makan siangnya, semua kegirangan. Rasa lapar jelas terlihat dari senyum dan tawa yang mereka perlihatkan.

Karena menu tidak ditentukan, yang mereka bawa sangat bervariasi. Saya tak menyangka bakal seperti ini. Tak mengira bakal ada yang membawa ayam goreng, ikan kembung, telur dadar. Bahkan beberapa peserta ada yang membawa nuget goreng, makanan langka bagi masyarakat kampung pedalaman.

Mereka siap menyantap menu bawaannya. Saya memberi komando dengan berdoa bersama. Semua menikmati makanannya dengan lahap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun