Bukan karena alasan kepentingan ikatan moral dan kesenangan atau tujuan tertentu. Sebab, ketika kita menilai bahwa musik itu indah, maka boleh jadi keindahan itu juga akan dirasakan oleh orang lain ketika orang lain menilainya lepas dari pamrih dan tidak bersyarat.Â
Ini menunjukkan bahwa selera bukan lagi perkara subjektif individu, akan tetapi juga intersubjektif. Putusan selera tidak memiliki acuan ke dalam konsep apapun, maka putusan tersebut tidak dapat digugat melalui segala sesuatu yang rasional.Â
Selera hanya dapat dievaluasi dan dinilai berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaiannya dengan sesuatu yang otonom dan tanpa pamrih sebagai bagian dari patokan kesahihan universalnya. Justru karena bebas dari persyaratan apa pun penilaian selera dapat berlaku umum.
Penulis: Dadang Dwi Septiyan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H