Mohon tunggu...
Dadang Dwi Septiyan
Dadang Dwi Septiyan Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Musik dan Peneliti Pendidikan Seni

Music Addict

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Selera Musik, Manifestasi Preferensi Diri

24 Januari 2024   14:49 Diperbarui: 1 Februari 2024   19:20 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan karena alasan kepentingan ikatan moral dan kesenangan atau tujuan tertentu. Sebab, ketika kita menilai bahwa musik itu indah, maka boleh jadi keindahan itu juga akan dirasakan oleh orang lain ketika orang lain menilainya lepas dari pamrih dan tidak bersyarat. 

Ini menunjukkan bahwa selera bukan lagi perkara subjektif individu, akan tetapi juga intersubjektif. Putusan selera tidak memiliki acuan ke dalam konsep apapun, maka putusan tersebut tidak dapat digugat melalui segala sesuatu yang rasional. 

Selera hanya dapat dievaluasi dan dinilai berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaiannya dengan sesuatu yang otonom dan tanpa pamrih sebagai bagian dari patokan kesahihan universalnya. Justru karena bebas dari persyaratan apa pun penilaian selera dapat berlaku umum.

Penulis: Dadang Dwi Septiyan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun