"Kami tidak menyembunyikan siapa pun," jawab ibu cepat. "Kami hanya tinggal bertiga disini. Kalau mau makan, saya ambilkan makananya. " Ibu menunjuk etalase berisi lauk-lauk pauk dingin di belakangnya.Â
Lelaki lain dengan badan besar masuk, memeriksa sudut warung menengok ke berbagai sisi.
"Sesama pribumi jangan saling menyusahkan. Tidak ada barang-barang berharga di warung kecil ini," ujar ibu, mengikuti lelaki itu. Di satu sudut, Ruminah yang setia menggendong anak kecil seerat mungkin.
Lelaki dengan sebuah balok kayu mendekati etalase, matanya berbinar, mencari sesuatu. Ia membuka laci. "Tidak ada yang bisa kita ambil disini," katanya sambil melontarkan barang ke lantai.
Begitu dua laki-laki itu pergi, ibu cepat menutup pintu, lalu meraihmu. Ruminah kembali berjaga di dekat jendela. Kelegaan tampak di wajah ibu.
 Cerpen "Selama Ibu Masih Bersenandung" karya Annisa Moezha mengangkat tema hubungan antara ibu dan anak. Cerita ini menggambarkan hubungan emosional yang mendalam antara seorang ibu dan anaknya. Ibu berperan sebagai sosok yang memberikan kasih sayang dan dukungan, sementara anak merasakan ketulusan cinta tersebut melalui lagu-lagu yang dinyanyikan ibunya.Â
Cerpen ini juga mengeksplorasi tema kenangan. Saat anak mengenang masa-masa ketika ibunya masih bersenandung, ada nuansa nostalgia yang kuat. Ini mencerminkan bagaimana kenangan indah dapat membentuk identitas seseorang dan memberikan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Kenangan akan lagu-lagu ibu menjadi pengingat akan cinta dan kasih sayang yang abadi. Cerpen "Selama Ibu Masih Bersenandung" adalah karya yang menyentuh hati, menggambarkan hubungan antara ibu dan anak dengan indah melalui musik dan kenangan. Melalui narasi yang sederhana namun mendalam, Annisa Moezha berhasil menyampaikan makna cinta, kehilangan, dan pentingnya menghargai waktu bersama orang-orang terkasih.
REFERENSI
https://ruangsastra.com/34147/selama-ibu-masih-bersenandung/Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI