Mohon tunggu...
Dadan Ramdhan
Dadan Ramdhan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Blue Gold" untuk Haji Ikan, Refleksi Hari Air Sedunia 22 Maret 2019

25 Maret 2019   10:39 Diperbarui: 25 Maret 2019   11:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahukah kita berapa banyak  air yang  diperlukan untuk membuat 680gr cheeseburger? Water Footprint Network dari Belanda melakukan penelitian yang dimuat di majalah Fortune memberikan laporan bahwa ternyata diperlukan 4400 liter air atau setara dengan 222 galon air mineral untuk mempersiapkan cheeseburger itu  (Gunawan 2015). Data tersebut jika dimaknai dengan perasaan peduli  terhadap lingkungan seyognya mengirim pesan bahwa air yang menjadi penunjang kehidupan kita, yang dipakai perlu dijaga secara sungguh-sungguh karena diperlukan air bersih yang banyak dan banyak dan banyak jumlahnya serta layak konsumsi

Air sering dipakai sebagai sebuah penanda kehidupan. Indikasi planet yang dapat dihuni atau teori tentang mahluk lain di jagat planet lain ditandai adanya air disana. Dengan jumlah penduduk dunia yang sudah mencapai 7,3 Milyar di tahun 2015, akan sangat terbayang besarnya kebutuhan akan air bersih dan layak pakai. Tingginya kebutuhan air menjadikan air didefinisikan sebagai sumber daya alam yang terbatas. 

Saking terbatasnya, untuk air tidak hanya bicara tentang equilibrium supply dan demand. Tapi air dimasa depan menjadi alasan sebuah negara atau kelompok untuk berperang selain alasan perang lainnya terhadap pangan dan Energi (Food, Energy Water War). 

Saking besarnya manusia dan kesadaran untuk mengolah air sebagi penunjang kehidupan air juga banyak diistilahkan sebagai Blue Gold. Benda bumi yang lebih berharga dari emas.

Dimanakah kita bisa menemukan sumber-sumber air. Berdasarkan undang-undang no 7 tahun 2004 Meskipun sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi di tahun 2015, beberapa definisi yang dimaksud dengan sumber air adalah wadah air alami atau buatan yang terdapat diatas ataupun dibawah permukaan tanah. 

Jadi air yang kita konsumsi bisa bersumber dari air tanah seperti mata air, air permukaan sepert sungai dan danau maupun air angkasa yang merupakan proses penyubliman seperti curah hujan. Ketiga sumber itupun sebetulnya mempunyai kaitan dan saling mempengaruhi  satu dengan yang lain. Kelangkaan disatu sumber air secara tidak langsung akan berpengaruh pada ketersediaan sumber air yang lainnya.   

Dari sisi jumlah secara prosentase,  perbandingan air yang ada di muka bumi, 97 persen merupakan air asin dan hanya 3 persen sebagai air tawar. Pengelolaan sumber air menurut amanat  Undang-undang Dasar harus dimanfaatkan  bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat  

Paradoks muncul ketika di satu sisi kita semua sangat paham bahwa air sebagai sebuah sumber daya yang strategis tidak terbantahkan. Namun disisi lain kita perlu merefleksi diri bagaimana masyarakat di Indonesia memperlakukan air untuk konsumsinya. 

Banyak orang yang tidak peduli berapa banyak air yang mereka konsumsi dan darimana datangnya air tersebut. Situasi banyak daerah di Indonesia  cukup melenakan dalam mensikapi keberdaaan konsumsi air. Masih banyak daerah dengan curah hujan yang tinggi , ketersediaan air yang melimpah sepertinya tidak menjadi masalah yang serius. Kemudahan ini menjadikan konsumsi terhadap air bersih dan layak minum menjadi cukup boros. 

Bukti borosnya penggunaan air dapat terlihat dari penggunaan sehari-hari untuk mandi, mencuci, memasaak dan keperluan lainnya.  Bahkan bisa jadi hal ini menjadi sebuah culture masyarakat tentang pemborosan bukan hanya di air namun di sumber daya lainnya. Ada satu seloroh tentang julukan jamaah haji dari Indonesia yang kaitannya dengan perlakuan terhadap air.  yang pernah didengar. 

Orang Arab  menjuluki jamaah haji dari Indonesia sebagai haji Ikan atau haji mandi. Disebut seperti itu karena mereka kesal karena wudhunya jamaah haji orang Indonesia seperti orang lepas mandi. Berkeringat sedikit mandi, kalau mencuci airnya berlebihan, padahal orang Arab Saudi sendir, kalau kita perhatikan mobil-mobil mereka terlihat kusam dijalanan karena jarang dicuci. 

Harga air disana tentu mahal. Untuk seember air saja harganya 50 riyal atau hampir 150 ribu rupiah (Subarkah 2014) Mungkin istilah Haji Mandi atau Haji Ikan ini agak menggelikan tapi bisa jadi kita termasuk golongan didalamnya yang suka menghambur-hamburkan air.

Pengolahan air di Perkotaan

Paradox lainnya adalah tentang system pengolahan air kita. Sebagai negara tropis  dengan curah hujan yang tinggi, dalam setahun beberapa waktu kita akan menerima air yang  sangat melimpah ketika musim penghujan tiba..dan akan sangat kekurangan pada musim kemarau. 

Tukang-tukang pompa akan kebanjiran order untuk tugas melakukan pendalaman terhadap air tanah. Untuk kota-kota besar, adanya kesadaran bahwa air yang datang baik itu dari air hujan, aliran sungai dan lainnya harus dikelola, ditabung maupun dihemat penggunaanya masih belum muncul. Namun ketika air tanah di rumah-rumah mereka mulai berkurang dan mengering, akan muncul kepanikan dan kekesalan. 

Analogi ini seperti orang yang kesal karena rumahnya kebanjiran akibat luapan air dari drainase yang buruk, tapi punya kebiasaan buang sampat di selokan.   Penyedotan air tanah juga bukan tanpa masalah. Permukaan tanah di permukaan dapat turun secara gradual jika terus menerus dieksploitasi secara massif. 

Sebenarnya secara pribadi maupun kelompok sudah ada beberapa gerakan untuk melakukan pengolahan dan penyimpanan terhadap air ini. Gerakan Water Harvesting di banyak rumah dan bangunan yang menerapkan konsep ecogreen  building mulai menarik banyak minat banyak orang maupun perumahan.  

Gerakan lainnya adalah pemasangan biopori untuk menambah kapasitas air tanah. Sistem Water Treatmentplant dan pengolahan air hasil cucian yang diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyiram tumbuh-tumbuhan.

Green Apraisal untuk Lahan bersumberdaya air

Dalam menilai sebuah lahan kosong maupun bangunan, Nilai keekonomian sebuah lahan dihitung dari pendekatan pemanfaatan lahan  dan lokasinya. Dalam Apraisal Technique nilai lahan bisa diukur dengan metode perbandingan lahan yang sejenis dan dekat dengan objek yang dinilai, Cara lain adalah dengan pendekatan income approach atas potensi pendapatan yang bisa didapat dari lahan tersebut misalnya untuk lahan kosong yang akan dinilai rencananya dibuat untuk hotel. 

Maka potensi revenue hotel tersebut dimasa yang akan datang dihitung untk menentukan mahal tidaknya lahan tersebut. Ada istilah di dunia property untuk menentukan berharga dan mahalnya tidaknya sebuah lahan, hal pertama ditentukan oleh lokasi, hal kedua oleh lokasi dan nomer tiga juga lokasi dan seterusnya. Lokasi disini adalah lokasi yang strategis seperti dekat dengan jalan raya, akses pusat ekonomi, sekolah dan lain-lain

Sekarang kalau ada sebuah lahan mempunyai mata air yang dapat memberikan minum bagi banyak orang, tanahnya subur menghasilkan buah-buahan yang segar dan menjaga paru-paru kota, apakah mampu dinilai lebih tinggi dari sebuah tanah dengan posisi persimpangan (hook) yang ramai dan dikunjungi orang. 

Adakah ilmu penilai untuk hal tersebut?  Matematka air dan atau Matematika pohon adalah alternatif yang harus terus dieksplorasi oleh para ilmuwan yang fokus terhadap ekonomi lingkungan. Jika kita semua sudah sepakat bahwa air diistilahkan sebagai  Blue Gold yang lebih berharga dari emas. 

Air juga ditempatkan sebagai sebagai harta terpendam . Kalau saja hal tersebut menjadi ukuran kekayaan  seseorang , dan kesadaran ini terus hidup dan mungkin kita akan menjadi bangsa yang ebih berhemat dan tidak ada lagi istilah haji mandi atau haji ikan bagi jamaah umroh dan haji dari Indonesia

*) Penulis adalah Wakil Ketua II ESQ Business School

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun