Berkali aku harus berkaca merupa diri
dan kucari asesori menghias wangi
dengan senyum yang paling sempurna
aku pun berpose menata warna
---
Terus menerus kucoba meyakini
bahwa diri ini tidaklah abadi
kutangkap sosokmu seutuhnya dalam pikir
kuabadikan pada lukisan dinding terukir
---
Seperti itulah kamu yang kuinginkan
seperti itulah dirimu yang kuidamkan
ternyata semua hanya menjadi ilusi
semua telah menggusurku dalam sepi
---
Selalu aku berharap tidak seperti ini
tapi fakta nyata memang terpampang adanya
sering kata-kata cinta tersebar kauhamburkan
terpaksa aku untuk selalu terus mengekalkan
---
Lalu kuturunkan kau dari dinding itu
tak layak kau ada di situ menghias waktu
kuganti dengan lukisan yang lebih baru
penuh rasa penuh bayang entah semu
---
Sebuah kejujuran mengandung luka
Setiap saat itu kusadari
Namun dusta itu kupercayai
---
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H