Mohon tunggu...
Nia Samsihono
Nia Samsihono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Biodata: Dad Murniah dengan nama pena penulis Nia Samsihono.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabut Pagi di Guci

12 Agustus 2023   17:49 Diperbarui: 12 Agustus 2023   17:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dingin malam telah kita lewati

Embun tampak di kaca-kaca jendela

Juga melekat di hatiku

Saat kita menatapi alam

Bagai tempat yang tiada

---

Fajar membuat kita bergegas melaju

Kita berpacu membelah waktu

Namun senyummu masih ada di situ

Bermakna apa aku tak tahu

Entah mimpi apa yang kaubawa

Pada pagi yang merekah menyapa

Sayup kicau burung mengudara

Bunga pinus berserak di persada

---

Dingin malam telah kita lampaui

Cengkerama kita melenyap sepi

Di bukit Guci membuat hati kita menepi

Dari angan yang selalu terpenuhi

Bagi dunia itu fana dan tak abadi

Bagi kita dendang bahagia dan nyanyi

---

Kabut pagi menyelimuti

Beninghari hadir di sini

Hijau pohon tampakkan diri

Rasa mengendap penuh misteri

Bagai tetes embun merinai di sanubari

Lalu kita berjalan menyusuri hari

Bagai kanak bermain halimun wangi

Kehidupan yang kita lalui ini

Entah sampai kita tak tahu lagi

---

Nia Samsihono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun