Kau pun terdiam menangkap suara
Di rumah-pohon hanya kita terjaga
Menyimak cericit kelelawar hingga larut malam
Ia beterbangan menelusup dedaunan
Mencari buah yang tersebunyi di antaranya
Kau pun gelisah mendengar suara burung hantu
Ah, tak ada yang muncul dalam kepekatan kelam
Serangga merayap menangkap mangsa
Yang bergenit-genit di sarangnya
O, semalaman ia kunyah dan dikunyahnya
Dengan satu atau dua bait puisi
O, dia serangga melata
Menjilat, mendengus, mendekap
Mengeluarkan aroma anyir
Memeras sari pati kehidupan
Lalu malam merana
Menyaksikan kerakusan tiba
Tak akan menjadi purna
Bahkan menjadi cerita
______________________
Jakarta, 8 Maret 2023
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H