Awal mulamya hasrat ataukah cinta
rayuan penuh siasat dan tatapan syahwat menyala
di ruang sepi di sela-sela buku berdebu
telah abai pada kepercayaan kekasih
dilupakan kata-kata indah terpilih
yang setiap detik dimuntahkan
dari mulut bagai sampah
Ia memberi kegairahan terdedah
Jakunnya turun naik tak terkendali
Lelaki bermata belati yang mengiris hati sepi
Beralatkan puisi-puisi gerimis menjelang subuh
Kangen sajak hidup dan waktu pun bergegas
Dinding itu panjang bercerita
Ketika kaugumuli dia penuh hasrat
sambil merangkai kata memperdaya
Dengan terengah kaupanggil ia kekasih
Tapi itu bagimu hanya sebuah piring
Hanya sebuah piring, katamu jerih
Perempuan tersentuh jemari celaka
Matanya berpijar bagai senja
Merangkak melata pada kata
yang dipermainkan maknanya
Peristiwa itu melewati masa
Disiarkan melalui cerita
Yang dibawa oleh semut-semut
yang mencicipi leleran noda
Yang kautebar di lantai-lantai bilik dursila
Tercecer dari piring yang kausuka
_____________________
Jakarta, 20 Februari 2023
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H