Awal mulamya hasrat ataukah cinta
rayuan penuh siasat dan tatapan syahwat menyala
di ruang sepi di sela-sela buku berdebu
telah abai pada kepercayaan kekasih
dilupakan kata-kata indah terpilih
yang setiap detik dimuntahkan
dari mulut bagai sampah
Ia memberi kegairahan terdedah
Jakunnya turun naik tak terkendali
Lelaki bermata belati yang mengiris hati sepi
Beralatkan puisi-puisi gerimis menjelang subuh
Kangen sajak hidup dan waktu pun bergegas
Dinding itu panjang bercerita
Ketika kaugumuli dia penuh hasrat
sambil merangkai kata memperdaya
Dengan terengah kaupanggil ia kekasih
Tapi itu bagimu hanya sebuah piring
Hanya sebuah piring, katamu jerih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!