Mohon tunggu...
Daaru Project
Daaru Project Mohon Tunggu... Penulis - Penulisan Sejarah Menyenangkan

Kami lahir di bulan Agustus 2023, dengan semangat kemerdekaan itu kami berkomitmen menyuarakan cerita sejarah dengan lebih nyaring melalui artikel ringan atau buku cerita sejarah untuk anak dengan menggunakan referensi terpercaya tentunya

Selanjutnya

Tutup

Book

Kerajaan Ferlec Memeluk Islam Menurut Catatan Marco Polo

15 Maret 2024   09:13 Diperbarui: 15 Maret 2024   09:15 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topik pertama, yang aku bahas dari buku :Sumatera Tempo Doeloe dari Marco Polo sampai Tan Malaka" adalah Kerajaan Ferlec melalui tulisan Marco Polo yang menggambarkan kerajaan ini pada tahun 1290 an. 

Kalian kenal kan Pak Wa Marco Polo (uwak laki-laki dikeseharian orang Aceh) ini siapa? Itu loh pelancong asal Venesia yang datang ke Pantai Timur Sumatera yang sedang menunggu angin agar kapalnya bisa kembali berlayar.

Ferlec atau Perlak atau kalau nama sah admistrasinya Peureulak, silahkan kalian baca agak sulit sih tapi beberapa wilayah di Aceh akan banyak menemukan nama tempat dengan menggabungkan 2 huruf vokal, itulah uniknya Aceh. 

For your information aja nih, kalau Peureulak ini, sekarang adalah nama sebuah daerah di Kabupaten Aceh Timur. Kota transit bagi para pelancong yang mau atau dari daerah menuju Banda Aceh, kota ini wajib dilewati jika melewati jalan sebelah timur. 

Tak hanya sekarang-sekarang aja yaa, bahkan pada tahun 1290 an Marco Polo sudah sampai disini loh. Begitu menariknya memang Peureulak untuk dikunjungi.

Kembali lagi ke topik yaaa... 

Aku akan mengutip catatan Marco Polo mengenai Kerajaann Ferlec ini. 

"Anda harus tahu bahwa dulu orang-orang Perlak adalah penyembah berhala, tetapi karena berhubungan dengan pedagang-pedagang Saracen yang sering berlabuh di sini, mereka berpindah menganut ajaran Muhammad (Islam)," ungkap Marco Polo dalam tulisannya. 

Menarik nih, Peureulak yang pada saat ini aku melihatnya sebagai kota dengan unsur Islam yang amat kental ditandai dengan banyaknya dayah (tempat mengaji) ditempat ini. Dulu penduduknya juga sebagai penyembah berhala, sama seperti daerah-daerah lain.

Nah, kedatangan pedagang-pedagang Saracen (pedagang dari timur, perbaiki ya kalau aku keliru) mereka beralih memeluk agama Islam, awet sampe sekarang.

Secara gamblang Pak Wa Marco menggambarkan perubahan agama yang dianut oleh orang-orang di Kerajaan Ferlec kala itu.

 

Secara tersirat yang aku pahami setelah membaca ungkapan itu berkali-kali, orang Peureulak sangat terbuka loh. Bayangin ya, ada orang dari antah berantah datang ke kampung kita lalu membawa ajaran agama, dan orang-orang di kampung kita percaya. 

Ya, walaupun aku juga gak bisa memastikan berapa lama si pedagang itu mempengaruhi kampung tersebut. Itu berarti seterbuka itu orang-orang Peureulak menerima hal baru yang mereka yakini benar.

Namun klasik sih, aku yang pernah kepo dengan Kerajaan Ferlec ini hanya menyaksikan makam, seingatku ukuran makamnya cukup panjang jika dibandingkan dengan kuburan manusia saat ini (kira-kira 3 kuburan orang saat ini). 

Satu lagi, sungai yang digunakan Pak Wa Marco untuk sampai ke Kerajaan Ferlec. Hipotesisku dulu sungai itu cukup luas dan dalam karena diceritakan oleh penjaga makam bahwa kapal Marco Polo bisa sampai ke tempat itu.

Btw, dulu aku ke makam itu sendirian loh hanya ditemani penjaga makam. Kalau dipikir-pikir sekarang kok aku berani ya hahaha... 

Oke, itulah gambaran Kerajaan Ferlec yang digambarkan Pak Wa Marco Polo pada tahun 1290 an. Selanjutnya aku akan membahas hal yang lebih menarik.

Apa tuh? Tungguin yaa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun