Setelah berobat untuk ke 3 kalinya, aku merasa badanku semakin sakit. Malam hari aku tak dapat tidur. Terbangun, dan tidak bisa tidur meskipun sudah memejamkan mata.
"Yaa Allah, penyakit apa yang sebenarnya menghampiri ku....". Â Tanyaku pada Rabbku.
Aku semakin sedih sepanjang hari, ingin aku mendapatkan kesehatan seperti 5 bulan yang lalu.Â
Aku mengalami ini, sejak malam takbiran. Perasaan seperti deg deg an, bagian dada nyeri, perutku perih setiap saat dan gangguan tidur.
Ya sepertinya aku kena lambung. Tapi masih belum pasti. Coba konsultasi dengan pak Mantri sahabat bapak.Â
"Sepertinya ini jantung, kalau nanti jadi dibawa ke rumah sakit." ujar beliau.
Sampai rumah, aku mulai lemas dan tak berdaya.Â
"Coba bawa ke RS Lamongan ya, gimana Bapak Ibu.." mbakku mencoba meminta ijin.
" Iya nduk.." jawab Bapak Ibu kompakÂ
"Oke, persiapan pagi-pagi kita berangkat.."
=======================
Keesokan hari nya, kami berangkat. Anehnya tanpa pikir panjang, kami menuju ke poli jantung.Â
Sampai melalui beberapa ruang administrasi, sampailah di depan poli jantung dengan nomor antrian 64.Â
"Waduh..sampai siang ini" gumamku dalam hati.
"Ditunggu dulu ya sambil nyantai dulu, Inshaa Allah nanti sampai dhuhur" kata mbakku.
"he em.." jawabku
Beberapa jam kemudian, sudah melewati tengah hari.
"Nomor antrian 59, silahkan memasuki ruangan poli jantung". Suara admin memanggil pasien.
"Jangan-jangan nomerku nggak dipanggil". Tiba-tiba aku gelisah.
Karena memang aku dan keluargaku belum pernah berobat ke rumah sakit. Kalau sakit, kebiasaan kami pergi ke pak mantri sahabat sekaligus sahabat bapak. Dan alhamdulillah selalu cocok dan sehat setelah berobat.
"Nduk, bapak sama ibu sholat dulu ya. Mbak jagain adik dulu. Gantian sholatnya" pinta bapak.
"Inggih..," jawab mbak.
Pukul 13.30 WIB, barulah nomerku dipanggil dan pas juga bapak ibu sudah selesai sholat.Â
"Maaf, Bapak Ibu Mbak..yang ikut masuk pasien satu saja ya". Ucap Perawat.
"Oh nggih, sama Mbakmu aja ya". Pinta Ibu.
Kami masuk, dan aku mulai diperiksa tensi, berat badan, ditanya umur, dan apa saja yang aku keluhkan selama sakit.
Menuju ruang observasi, dan lanjut ke ruang radiologi. Di temani dokter cantik dan baik hati, Bu dokter Laksmi.Â
Ternyata lengkap sekali pemeriksaannya.
Dokter mengatakan, ternyata jantungku dalam keadaan baik.
"Tapi dok, kenapa dibagian dada/jantung ini sering nyeri?"tanyaku.
"Ndak papa, nanti saya kasih obat.." kata dokter.
"Untuk obat agar bisa tidur, ada ya dok?" tanyaku lagi.
"Iya. Tapi ini cuma saya kasih 2 tablet saja, minumnya separuh kalau dirasa tidak bisa tidur". Bu Dokter menjelaskan.
"Baik dok.."jawab mbakku tegas.
=============
"Semoga berjodoh ya nduk.."Doa ibuku disepanjang perjalanan..
Bersambung.............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H