Keesokan hari nya, kami berangkat. Anehnya tanpa pikir panjang, kami menuju ke poli jantung.Â
Sampai melalui beberapa ruang administrasi, sampailah di depan poli jantung dengan nomor antrian 64.Â
"Waduh..sampai siang ini" gumamku dalam hati.
"Ditunggu dulu ya sambil nyantai dulu, Inshaa Allah nanti sampai dhuhur" kata mbakku.
"he em.." jawabku
Beberapa jam kemudian, sudah melewati tengah hari.
"Nomor antrian 59, silahkan memasuki ruangan poli jantung". Suara admin memanggil pasien.
"Jangan-jangan nomerku nggak dipanggil". Tiba-tiba aku gelisah.
Karena memang aku dan keluargaku belum pernah berobat ke rumah sakit. Kalau sakit, kebiasaan kami pergi ke pak mantri sahabat sekaligus sahabat bapak. Dan alhamdulillah selalu cocok dan sehat setelah berobat.
"Nduk, bapak sama ibu sholat dulu ya. Mbak jagain adik dulu. Gantian sholatnya" pinta bapak.
"Inggih..," jawab mbak.