Mohon tunggu...
da.styawan
da.styawan Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi Pertama

Statistisi Pertama BPS Kabupaten Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerangka Sampel Area, Agar Beras Tidak Bikin Cemas

23 September 2018   09:06 Diperbarui: 23 September 2018   09:09 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Observasi dilakukan terhadap tutupan lahan pada titik -- titik pengamatan yang sudah ditentukan di dalam sampel-sampel terpilih. Titik-titik pengamatan ini secara reguler akan dipotret oleh petugas pengumpul data dengan menggunakan ponsel berbasis android. 

Petugas juga mengamati fase pertumbuhan padi dan kondisi sawah di setiap titik pengamatan. Uji coba penggunaan metode KSA telah dilakukan di Kabupaten Indramayu dan Garut pada tahun 2015. Kemudian di tahun 2017, dilaksanakan Survey KSA di Pulau Jawa, kecuali Provinsi DKI Jakarta. Adapun di tahun 2018, Survey KSA akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Penggunaan metode KSA yang berbasis teknologi ini diharapkan mampu menghasilkan data produksi yang lebih objektif, akurat dan tepat waktu. Data yang akurat ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah dalam mengambil berbagai kebijakan di sektor pertanian. Kebijakan ini terutama terkait dengan kebijakan cadangan beras, impor beras, dan stabilisasi harga beras.  Hal ini sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan rakyat dan mendukung Nawa Cita yakni terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. 

Pada akhirnya keriuhan kecil tentang beras telah memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya data. Berbagai klaim keberhasilan yang tidak berpijak pada data hanya akan menjadi bom waktu. Klaim-klaim tersebut seolah seperti pemanis buatan yang perlahan akan merusak tubuh bangsa ini. 

Beras juga membuka mata kita bahwa kebijakan Satu Data harus segera diimplementasikan, agar Republik ini tidak terus hanyut dalam kebingungan. Segenap komponen bangsa harus mendukung BPS agar tetap independen dalam memotret kondisi sebenarnya. 

Biarkan data berbicara apa adanya menyuguhkan berbagai potret kehidupan. Sebab, data itu harus merdeka. Data itu harus satu. Satu data untuk Indonesia.

*) Tulisan ini dimuat di Kebumen Ekspress (Jawa Pos Group), 24 Januari 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun