Pukul 12.59 tiba di Tahu Sumedang, mendekati Prabumulih.
Pukul 13.02 bensin mulai menipis. Untung antrian sepi. Tapi tak ada pertamax.
Pukul 13.19 makan pindang patin di Rumah Makan Sinar Pegagan Rp20.000 per porsi tanpa minum. Sebelumnya juga belanja buah nangka kupas Rp20.000 sekilo.
Sepanjang jalan cuaca mendung, ternyata sangat mendukung perjalanan jauh, mesin dan roda tak terlalu over heat. Meski sering berhenti.
Pukul 16.26 Hujan deras di Kecamatan Gunung Megang.
Pukul 17.44 Tiba di Kota Muaraenim masih suasana gerimis. Kota Lahat masih 43 kilometer lagi.
Pukul 18.33 Hujan semakin deras, kendaraan truk fuso pengangkut batubara mulai berjejer sangat panjang, beberapa ruas jalan yang macet juga karena melewati perlintasan KA.
Pukul 19.28 Saat Isya akhirnya sampai di rumah. Mestinya, sebelum pukul 17.00 sudah harus tiba di rumah, agar terhindar dari kemacetan. Idealnya, jarak tempuh dengan kendaraan umum hanya 4-5 jam saja. Rumah kosong, karena keluarga sudah lebih dulu berangkat kemarin.
Sabtu (23 Desember)
Pukul 05.56 Kembali melanjutkan perjalanan. Kembali mengisi bensin, tetapi SPBU masih tutup, terpaksa beli eceran.
Pukul 07.07 Rantai motor mulai kendor, untung ada bengkel pinggir jalan yang sudah buka. Saat mendekati perbatasan Pagaralam, motor sempat mogok usai menyalip truk di tanjakan.