Saya khawatir, jika telat masuk anak-anak umur 3,5 dan 2 tahun tidak bisa beradaptasi.
Dulu, pernah diajak Baiti nonton Doraemon karena ada satu tiket menganggur. Saya mengajak si bungsu, tapi karena film sudah dimulai, dentuman suara gaduh dari dalam studio membuat ia takut, sehingga kami urung masuk. Padahal, saat nonton Big Hero 6, Interstellar dan The Avengers: Age of Ultron mereka tidak merengek-rengek.
Akhirnya, kejadian. Di pintu masuk studio 5, si sulung menarik-narik baju emaknya agar tidak masuk, setelah dibujuk tetap tidak mau masuk. Saya sendirian yang menonton selama beberapa menit, keluar lagi untuk membujuk, tak berhasil, masuk lagi.
Padahal, film berdurasi 101 menit ini cocok untuk menjelaskan kepadanya berbagai emosi dalam karakter seperti Joy (bahagia), Fear (takut), Anger (marah), Disgust (jijik), dan Sadness (sedih). Tapi sayangnya, dalam teks terjemahan nama mereka tidak dipertahankan.
Setelah adegan film sepertinya akan mencapai puncaknya, saya keluar dan mengajak anak-anak pulang... Maunya gratis, eh malah tekor... (Mau Ketemu Joy, eh yang nongol si Sadness).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H