Mohon tunggu...
D Asikin
D Asikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi menulis

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Indonesia?

2 Agustus 2022   23:35 Diperbarui: 2 Agustus 2022   23:39 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa jadi didorong rasa ribet mencari nama yang pas untuk gugusan pulau itu adalah dua orang penulis di majalah ilmiah "Journal of the Indian Archepelago and Eastern Asia (JIAEA)" yang pada tahun 1850  bareng bareng menulis dalam majalah itu dengan mengunggah dua nama yang berbeda.

James Richardson Logan menulis nama  "Indunesia". Seorang lagi bernama George Samuel Windsor Earl memberi nama "Malayunesia".

Setelah bersepakat, maka dipakailah usul Logan dengan mengganti huruf "u" dengan '"o", Indunesia menjadi Indonesia.

Tahun 1884 nama Indonesia dipopulerkan oleh Adolf Bastian. Etnolog Jerman itu menulis buku dengan judul "Indonesien" Oder Die Inseln des Malayischen Archipelago.

Tahun 1922 Mohammad Hatta yang sedang belajar di Sekolah Tinggi Ekonomi Rotterdam merubah nama organisasi pelajar dan mahasiswa Indische vereeniging menjadi Indonesische vereeniging (Perhimpunan Indonesia). Juga mengganti nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka.

Selain itu nama Indonesia juga digunakan Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Ketika dibuang di Belanda KHD dan kawan-kawan mendirikan kantor berita dengan nama Indonesische Press Bureau.

Nama Indonesia terdengar secara lantang dalam lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratnan yang dinyanyikan dalam kongres pemuda 28 Oktober 1928. Dan yang sangat bernilai sejarah adalah yang diucapkan bung Karno dalam proklamasi Kemerdekaan 17 Augustus 1945.

"Kami bangsa Indonesia,dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal hal yang mengenai pemindahan kekusaan dll diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya".

Dirgahayu 77 tahun Indonesia.- ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun