Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Satu Kata Berharga itu "Pulih" (10)

16 Desember 2024   13:13 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
p2ptm.kemkes.go.id: Ingat Stroke: Segera Terapi, Rehabilitasi, Otak, Kendalikan Faktor Risiko dan Emosi (Link di bawah)

Fisioterapi dan Terapi Wicara III

Pada artikel sebelumnya aku sudah menjalani 2 Paket Terapi. Jadwal kontrol ke Dokter Saraf selanjutnya tanggal 9 Desember 2022. Saat ketemu Dokter Saraf, dia tambah antusias, katanya suara aku sudah keluar 70%, sudah semakin jelas. Dan beliau menyarankan aku terapi lagi satu paket, biar suaranya makin keluar. Baiklah kita mulai lagi Paket Terapi III. Untuk obat dan vitamin aku masih dapat resep yang sama. Dan kontrol selanjutnya dijadwalkan  sesudah terapi selesai .

Ketemuan lagi deh dengan Dokter Rehabilitasi Medik (RM) tanggal 15 Desember 2022. Dokternya langsung senyum-senyum sambil ngomong, Dokter Sarafnya senang banget ya, sampai disuruh bolak balik terapi. 

Kemudian aku dites berhitung dalam sekali tarikan nafas. Aku cuma bisa berhitung dari 1 sampai 13, saat angka 14 sudah seperti berbisik, kehabisan nafas. Menurut Dokter RM, orang normalnya bisa berhitung dalam satu kali tarikan, sampai 20 - 25.

Wah berarti aku masih jauh dari orang normal. Jadi PR aku dari Dokter RM, harus latihan berhitung. Kemudian Dokter RM kasih jadwal terapi aku kali ini lebih singkat, 2x Fisioterapi dan 4x Terapi Wicara (TW). Fisioterapi tetap sama dengan yang sebelumnya.

Kalau TW, pasti ada aja ilmu baru yang aku dapat. Terapisnya pas dengar aku ngomong, seneng banget, karena sudah jauh kemajuannya.

Pada edisi paket yang ketiga ini, aku menyadari saat aku ngaji, aku gak bisa ngomong "d". Jadi kalau ngomong "dal - dho", kayak berbisik. Akhirnya aku disuruh menyebutkan abjad dari a-z. Ternyata aku kurang jelas saat ngomong huruf " d - i -u".

Menurut terapisnya berarti lidah aku kaku. Biasanya orang dengan kondisi seperti aku, paling kesusahan ngomong "r", sedang aku paling susah ngomong "d".  Saat kita ngomong "d" lidah kita menyentuh langit-langit. Sedang kalau "i" menyentuh gigi bagian atas. Kalau "u" karena udara yang dikeluarkan banyak. Aku susahnya kalau huruf "u" ada di awal kata. 

Sebenarnya bukan susah mengucapkan tapi saat bicara dengan huruf "d i  u" jadi seperti berbisik. Selanjutnya Terapis nyoba menarik lidah aku dengan kain kasa, dan memeang lidah aku kaku. Dia pun menyuruh aku ngetes narik lidahku sendiri dan bandingkan dengan lidah suamiku. Dan memang lidah aku terasa lebih kaku.

Aku pun diajarin senam lidah, sampai dikasih kasa kecil-kecil 1 pack sama Terapisnya. Kata kalau lagi santai sering-sering saja tarik lidah ke kiri, ke kanan, ke atas dan ke bawah. Alhamdulillah, setelah rutin dilatih di rumah, hanya dalam seminggu, aku sudah bisa ngomong "d i u". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun