Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Humor

[Stand Up Kompasiana] Memori Otak Full

15 Juni 2012   03:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:58 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Selamat pagi bro and sis...

Pernah nggak ngalamin masa saat memori otak full? Gue lumayan sering. Efek dari memori otak yang full biasanya membuat panca indra (bukan Mas Panca dan Mas Indra loh yaa... -red) yang bekerja tak sesuai dengan perintah otak. Seperti mau mengambil sendok, tapi yang di ambil buku, jauh amat kaaan?

Di masa teknologi yang serba cepat, otak kita juga di tuntut agar bekerja dengan cepat. Tapi kadang kita terlalu tergesa-gesa melebihi kecepatan cahaya dalam bertindak. (Bahasanya sok saintis, biar nggak kelihatan banget o'on nya.. Hihihi..). Gue punya pengalaman yang merusak citra gue akibat tidak connectnya otak dengan panca indra.

SMS

Suatu ketika di masa-masa LDR pernah SMS sok-sok kangen nggak jelas gitu. Eh SMS nya salah kirim. Yang terima SMS langsung bales, "apa maksudnya nih?" Alesan yang paling top adalah, "wah gue dikerjain temen gue tuh.. HP gue di bajak..." Padahal sumpah malunya nggak ketulungan. Ampuuun daaah... Secara gue tuh kalau di depan temen sok-sok cuek sama pacar. Padahal .... ..... ..... (Isilah titik-titik dengan jawaban yang tepat.. Hihihi..). Jadi demi menyelamatkan citra diri, ngeles dikit kayak Bajaj.. Hihihi.

Chat

Nah ini juga pernah dua kali terjadi. Yang pertama mau whatsapp ke suami eh ke kirim ke whatsapp temen. Untung dia baru download whatsapp jd masih bingung gitu. Malah HP nya di kasih ke gue untuk ngecek. Akhirnya gue delete tuh whatsapp salah kirim itu.

Kalau yang kedua, salah whatsapp ke grup @KoplakYoBand, berharap saat itu nggak ada yang ngeh, eh si MbahTonno nanya, "Maksude opo to des?"

Gue bilang aja, "lagi iseng aja mbah, habis whatsapp sepi bangeet.."

Untung si Mbah S2 (Sampun Sepuh.. #eh) jadi bersyukur dia nggak curiga dan gue langsung ganti topik, akhirnya ngobrol ngalor ngidul sampai Mas Alex dan Mbak Dina nyaut, tapi nggak ngebahas chat yang nggak jelas bahasanya itu. (Semoga mereka semua sudah lupa yaa.. Hihihi)

Telepon

Gue pernah telepon ke bos gue yang dulu, udah ngoceh-ngoceh, "Eh gue kayaknya nggak jadi deh ke tempat elo.. Bla.bla..bla.."

Terus bos gue nyaut dengan santai, "ya udah Des, kalau nggak jadi juga nggak papa.. Lagi disini bini gue nggak lagi masak jengkol.."

Gue diem beberapa detik dan baru nyadar, terus bilang, "ya ampun Paak... Sorry yeeee... Kenapa gue bisa salah telepon yee..? Hahahaha..."

Bos gue sambil ketawa, "Hahaha... Elo terkenang-kenang mulu kali ama gue...  Hahahaha.."

"Jiaaaaah... Iye Paak.. Gue terkenang-kenang kerjaan gue... Makanya yang di telepon Bapak.. Hihihi..."

Bis

Dulu waktu kerja di daerah Salemba, berangkat kerja pasti pagi-pagi dan berlomba-lomba ngejar bis. Walau udah sradak sruduk, tetep nggak dapet duduk sih. Nah di pagi itu, banyak bis berderet berhenti menjelang pintu tol Bekasi Timur, begitu kondektur teriak-teriak, "Senen Senen...", gue langsung berebutan naik bis.

Pas udah di bis lagi berdiri empet-empetan, gue lihat penumpangnya, terus mikir, "kok tumben ya penumpang ke Senen keren-keren, udah gitu banyak pekerja. Biasanya banyakan mahasiswa dan orang-orang yang mau berobat ke RSCM.."

Tapi terus gue nggak terlalu ambil pusing. Lagi macet-macetan di pintu tol Halim, tiba-tiba supirnya ngerem mendadak. Pas lagi kayak gitu, gue ngeliat dua penumpang pakai seragam dan itu bikin gue kaget, kenapa ada penumpang pegawai Trans TV? Hadeuuuuuh jangan-jangan gue salah naik bis. Jangan-jangan ini bis ke Blok M bukan ke Senen.

Walau begitu gue tetep berdoa, semoga wartawan Trans TV lagi ada tugas ke Senen. Pas di persimpangan tol menuju Tanjung Priok dan Semanggi. Harapan itu tinggal harapan, ternyata bis nya ke arah tol Semanggi. Antara pengen ketawa dan pengen nangis itu bikin keringetan ternyata.

Pantesan aja penumpanng keren-keren ternyata itu Bis 28 bukan 24. Berarti pas kondektur teriak-teriak, "Senen.. Senen..", mungkin bis 24 ada di belakang bis 28. Oh noooooo.... Di potong dah gaji gue hari ini. Udahlah salah naik bis, jadi muter-muter, nambah ongkos lagi buat naik bis ke Senen dan gaji pun di potong. Lengkap sudah penderitaan hari itu.

Sampai di kantor gue ceritain kejadian itu, bukannya pada prihatin malah diketawain. Payah. Muka gue jadi mejikuhibiniu. Hihihi..

Sekarang gue lebih berhati-hati, kalau SMS, chat, telepon dan melakukan apapun, bila otak gue lagi full, lebih baik diam dulu beberapa saat, biarkan loadingnya sukses dulu baru bertindak. Karena efek sampingnya merusak citra yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Dan bisa-bisa gue nggak ke pilih nyapres di 2014. Lah?! Hihihi..

____

Memori otak gue sekarang di sponsori dengan gratis oleh @KoplakYoBand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun