"Dan bahasa Indonesia mister sangat fasih. Hebat.." gue sambil manyun dan nggak habis pikir, kenapa daritadi dia bisa mikir gue orang Filipina.
"Saya bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia tanpa belajar khusus, hanya dari percakapan sehari-hari, jadi saya tak bisa membaca tulisan berbahasa Indonesia.."
Owalah ngerti gitu pake bahasa minang aja to mas dari tadi.... Kalau bisa bahasa Indonesia mah ngapain ngenggris segala. Mana udah sampe mules-mules gue ditanya-tanya mulu pake bahasa Inggris. *tepok jidat Tom Cruise*
Nah giliran di Wang Fu Jing (Beijing), gue juga nggak di tebak orang Indonesia. Lagi nawar oleh-oleh si pramuniaganya ngasih lihat kalkulator harga pasnya 150 Yuan, dan dia nanya, "Do you come from Thailand?"
"Heh? No.. I come from Indonesia.." sambil lihat kiri kanan, siapa tau yang ditanya bukan gue.
"Oooo.. Murah.. murah.." dan dia ngelihatin kalkulator lagi kali ini harganya menjadi 50 Yuan.
Lah daritadi harganya nggak mau turun, giliran tau gue orang Indonesia, harga langsung turun. Itupun masih bisa gue tawar jadi 10 biji dengan harga 100 Yuan. Sampai sekarang gue nggak ngerti kenapa giliran orang Indonesia, mereka ngasih harga yang jauh lebih murah. Dan itu nggak cuma di satu tempat, hampir disemua toko gue dikira orang Thailand.
Gue nggak tau harus seneng apa nggak dengan krisis identitas ini, tapi setelah terbiasa nggak diaku sebagai orang Indonesia, gue jadi ngarep ada orang yang ngira gue orang Korea. Yah siapa tau gue bisa main di film melodrama Korea atau ikutan girlband Korea. Kalau di Indonesia nggak laku, siapa tau di Korea laris manis.. *Obsesi artis*
____
Powered by @KoplakYoBand