Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Mencintai Indonesia Setelah Bermukim di Jayapura

3 Mei 2011   06:26 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:44 3233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan Gambar: Kekompakkan masyarakat Papua kerap ditunjukkan lewat tarian-tarian khas daerahnya yang unik dan menarik/Kompas.com

Papua adalah tempat yang tidak pernah terbayangkan untuk menjadi tempat tugas ayah saya. Ketika saya naik kelas 2 SMP, ayah saya harus ditugaskan di Papua yang saat itu bernama Irian Jaya. Mendengar kata Irian Jaya, yang terlintas dalam benak saya peradaban primitif dan menyeramkan. Sempat tak mau ikut pindah, namun ayah saya mengatakan: "anak hanya dua, mengapa harus terpisah-pisah". Adik saya saat itu masih kelas 5 SD, sehingga tidak punya keinginan untuk pisah dari orang tua.

Ternyata bermukim di Papua telah membuat saya makin mencintai Indonesia, juga membuat saya mengerti apa itu makna dari sebuah nasionalisme. Berikut hal-hal yang membuat saya lebih cinta terhadap Indonesia :

Letak Geografis (Di Ujung Timur Indonesia) Membuat Saya Mengenal Kota-kota Lain

Gedung terminal baru yang diperuntukkan untuk Bandara Wamena di kota Wamena, Papua. Gedung dibangun demi fasilitas bandara yang lebih memadai/Kompas Print

Bila anda berpesawat dari Jakarta menuju Jayapura, anda akan transit paling tidak di 3 kota. Ada yang rute transitnya di Surabaya - Ambon - Sorong, Makasar - Manando - Biak, Makasar - Ambon - Timika dan lain-lain. Dengan transit-transit ini anda menjadi kenal bandara-bandara di Indonesia dan sekaligus hapal nama-namanya.

Perjalanan tersebut mengajarkan saya untuk mengetahui bandara-bandara di Indonesia dan juga belajar nama-nama kota di Indonesia.

Belum lagi bila anda menggunakan Kapal Laut yang memakan waktu paling tidak seminggu, yang secara tidak langsung anda seperti keliling Indonesia. Contoh bila anda naik KM Sinabung maka anda akan melewati rute: TANJUNG PRIOK - SEMARANG - MAKASSAR - BAU-BAU - BANGGAI - BITUNG - TERNATE - SORONG - MANOKWARI - BIAK - SERUI - JAYAPURA, yang ditiap kota akan bersandar 4 sampai 8 jam. Anda bisa keliling kota tersebut melakukan wisata kecil-kecilan. Biasanya di dermaga ada jasa travel untuk wisata dengan berbagai paket sesuai waktu sandar kapal tersebut. Dengan menggunakan transportasi Kapal Laut anda akan lebih mengenal Indonesia dengan mengunjungi kota tempat kapal bersandar.

Keberagaman Suku dan Budaya Membuat Saya Mengerti Arti Bhineka Tunggal Ika

Ilustrasi Keberagaman Suku dan Budaya/Klinik Fotografi Kompas

Saya sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena tuntutan dinas ayah saya. Selama saya tinggal di wilayah barat Indonesia, saya tidak menemukan teman dari perwakilan seluruh propinsi di Indonesia. Hal ini berbeda saat saya tinggal di Jayapura, teman sekolah saya beraneka suku, mulai dari Sabang sampai Merauke. Bahkan ada yang berasal dari Dili, dulu Timor Leste masih menjadi bagian NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun