Mohon tunggu...
Diah Utami
Diah Utami Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat

Warga dunia biasa yang masih suka hilang timbul semangat menulis dan berceritanya. Berharap bisa menebar sepercik hikmah di ruang maya kompasiana. Semoga berkah terlimpah untuk kita, baik yang menulis maupun membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hiro, Bukan Sekadar Tutor

19 Januari 2018   21:19 Diperbarui: 21 Januari 2018   04:38 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Homemade soba by Hiro dan Basshi (Dok. Pribadi)

Mereka akan hidup di alam kubur, dengan nikmat atau siksa yang akan menemani hingga hari kiamat kelak. Naudzubillaah, semoga kita tidak termasuk ke dalam orang yang mengalami siksa kubur. Aamiin...

Berkenaan dengan itu pula, Hiro sempat bertanya ini dan itu tentang beberapa prinsip keimanan dalam Islam. Tentang hidup sesudah mati, kami sempat bicara cukup panjang, tapi ternyata menjelaskan hal ini bukanlah hal yang mudah. Tentang kerudung, dia tak banyak bertanya, mungkin karena sudah cukup banyak tahu atau merasa tidak perlu tahu. 

Tentang puasa, dia sempat bertanya, tapi tidak menyempatkan untuk mengorek terlalu jauh. Tentang makanan halal, seru juga pembicaraan kami, dan dia cukup paham prinsip yang tak bisa dilanggar dalam Islam ini. Hiro kemudian justru menjadi protektorku dalam hal pemilihan makanan halal.

Dalam beberapa kesempatan, kami sempat bersantap bersama, baik berdua ataupun bersama Basshi, kawan karibnya yang kelak juga menjadi teman baikku. 

Beberapa kali kami sempat makan bersama di restoran atau semacam warung makan Jepang, dan dengan demikian aku berkesempatan mendapatkan ilmu baru tentang seluk-beluk ataupun filosofi di balik makanan khas Jepang. Selain itu, Hiro juga yang justru lebih jeli dan teliti menanyakan kandungan di dalam makanan yang kuinginkan.

"Makanan ini mengandung minyak babi atau tidak?" pertanyaan itu yang biasa dia ajukan kepada pelayan restoran bila aku memesan makanan sejenis tumis. 

Tapi aku pun jarang memesan makanan tumisan, karena memang sangat pantas untuk "dicurigai" kehalalannya. Untuk makanan yang kemudian jadi favoritku, yaitu udon dan tempura, biasanya tak perlu dipertanyakan lagi. Udon adalah mi tebal khas Jepang yang dihidangkan dengan kuah panas tanpa lemak. Insya Allah halal. Sedangkan tempura adalah sayur-mayur atau seafood dalam balutan tepung yang digoreng dalam minyak sayur. Ini pun insya Allah halal.

Makanan favorit Hiro adalah soba. Ini adalah sejenis mi yang terbuat dari tepung soba. Dia sempat memasak soba di apartemenku. Terus terang, aku sendiri kurang suka soba, karena rasanya. Setelah mencoba 2 kali di 2 tempat berbeda, keduanya berasa serupa, dan ternyata aku tidak suka. Aku lebih suka udon. 

Jadi, ketika Hiro dan Basshi memasak soba di apartemenku, sebagai balas budi atas undanganku untuk makan makanan Indonesia (padahal cuma nasi kuning instan plus abon sapi dan bakwan udang yang sangat sederhana), dia kemudian berniat baik untuk memasak untukku juga. Soba dengan kuah home made buatannya yang kemudian dimakan beramai-ramai bersama beberapa kawan lain. Ternyata... soba hasil masakan Hiro, ennak!

Homemade soba by Hiro dan Basshi (Dok. Pribadi)
Homemade soba by Hiro dan Basshi (Dok. Pribadi)
Untuk kegiatan di luar jadwal pertemuan rutinku dengannya yang diagendakan sekali dalam sepekan, Hiro tak akan menerima honorarium seperti yang sudah disepakati dalam kontrak yang ditandatanganinya dengan pihak universitas, tapi dia tidak menyesal.

Dia bahkan pernah menolak mengambil honorariumnya, karena merasa tak enak hati "mengambil keuntungan" dari hubungan kami yang kemudian berkembang menjadi persahabatan yang manis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun