Mohon tunggu...
Made Kusumadewi
Made Kusumadewi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

lagi belajar nulis.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FF100K] Terus Mainkan Harmonikamu, Sayang

20 April 2012   14:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petang menjelang. Seperti biasa Lisa melangkahkan kakinya di atas bebatuan kerikil untuk kembali kerumah petaknya. Lisa, gadis mungil dengan celoteh renyah dan suara ringannya. Duduk seorang diri pada bebatuan tepi sungai. Menikmati angin sepoi yang mengibas rambutnya.  Di sinilah Lisa melepas lelahnya. Ting...ting...ting... Denting  tongkat ditangan Lisa terdengar  seirama langkahnya. “Terus mainkan harmonikamu, sayang”, pesan seorang Kakek yang  selalu memberinya semangat. Saat Lisa merasakan kelelahan. Sekarang, semua tinggal sebatas ingatan saja. Sang Kakek telah tiada. Lisa, dengan keterbatasan penglihatannya. Tak pantang menyerah sebagai seorang pemain harmonika pemberian kakeknya di sepanjang trotoar pertokoan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya berobat Emaknya. *foto pinjem Om Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun