Mohon tunggu...
Czarina Norma Tatiana
Czarina Norma Tatiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMKN 37 Jakarta

be yourself is better more than be anyone else.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Indahnya Persahabatan

13 November 2020   07:47 Diperbarui: 13 November 2020   07:52 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namaku Velsya, aku beruntung sekali memiliki sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka duka bersama sama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.

Suatu hari aku pergi ke suatu mall bersama sahabatku dan aku meminta ia membawakan barang belanjaanku. Dan ada 1 barang belanjaan ku yang tertinggal, saat itu juga aku marahi ia dengan perkataan kasar karena keegoisan ku.

"Lia tolong bawain belanjaanku ya soalnya berat banget hehe" kataku

"iya sini aku bantu bawa belanjaan nya, biar kamu ngga keberatan bawanya" jawabnya dengan senang hati.

"makasi ya, cuma kamu emang sahabatku yang paling pengertian" jawabku 

"haha iyalah kita kan sahabat jadi harus saling membantu" jawabnya sambil tersenyum

"eh iya kamu lapar ngga?" tanyanya

"laper si, makan yuk?" jawabku 

"yuk, kali ini aku yang traktir aku juga lapar" jawabnya dengan lemas

"yaudah yuk" jawabku

lalu sampailah kami di warung sebrang mall .

"kamu pesan apa vel?" tanyanya

"aku samain aja deh sama punya kamu" jawabku

"okee" jawabnya singkat

beberapa menit kemudian kami selesai makan dan berkendara untuk pulang.

"eh.. kayanya ada yang ketinggalan deh, tapi apa ya?" tanya Lia kepadaku dengan wajah yang heran

"hmm.. apa yaa?" aku membantu berfikir

"oh iyaaa belanjaanku mana?" celetukku

"ya ampun.. oh iyaa aku lupa ketinggalan diwarung tempat kita makan tadi vel.." jawabnya dengan rasa bersalah

"hah? ketinggalan? yang bener aja kamu Lia kita kan udah jauh dari warung makan yang tadi" jawabku kesal 

"aduhh, maaf banget ya vel tadi aku bener bener lupa" jawabnya dengan berkeringat

"apa? minta maaf? emangnya dengan kamu minta maaf semua barang barangku bakalan balik lagi dan masalah selesai gitu? engga kan? se enaknya aja kamu minta maaf" jawabku dengan kesal dan tanpa basa basi aku meninggalkan nya

Keesokan harinya dia datang membawa belanjaan ku dan meminta maaf atas kejadian kemarin, tetali aku tetap diam dan menghiraukan nya 

Maka setelah beberapa lama kemudian aku sadar bahwa hal yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan dan aku sadar bahwa aku sangat egois. Dan setelah aku menyadari itu akupun menemuinya dan meminta maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun