Mohon tunggu...
Fransiskus Kurniawan
Fransiskus Kurniawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cuma seorang anak petani yang hidup dibelantara pegunungan menoreh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mandiri, Membumi, dan Lestari (Lustrum I Paroki St. Thomas Rasul Bedono)

8 Desember 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

13864948281765467149
13864948281765467149

13864967932107303418
13864967932107303418

Peringatan Hari Pangan Sedunia yang digelar di Wilayah Sadang menjadi puncak, dimana setiap perubahan, perkembangan itu dimaknai dan disyukuri. Umat berdatangan dengan pakaian khas Jawa Ndesa, sebuah kesederhananaan yang dipersembahkan pada misa yang digelar di perkebunan sengon. Tanaman sayur polibag menghiasi setiap sudut, dan anak-anak sanggar menyuguhkan kreatifitasnya. Dan dalam puncak Lustrum I Paroki St. Thomas Rasul Bedono kemarin, seusai misa seluruh umat berucap syukur, mempersembahkan karyanya lewat penampilan sendratari kolosal “Pring Reketeg” yang melibatkan sebanyak 125 penampil, 60 orang wiyaga, wiraswara, klothekan pring dan orchestra dengan melibatkan empat sanggar dan dua paguyuban reog. Cerita ini merefleksikan kehidupan sehari-hari dimana manusia sangat mudah terbelenggu oleh keangkara-murkaan dan hanya dengan tekad serta selalu “eling” pada Hyang Maha Kuasa maka sifat keangkara-murkaan dapat dikalahkan. Penampilan yang digelar di panggung yang seluruhnya terbuat dari ornamen bambu ini mampu menghilangkan batasan-batasan dan menjadi alat pemersatu lintas usia, lintas budaya dan lintas agama.

13864965271155812502
13864965271155812502

138649659645230280
138649659645230280

13864966751835150513
13864966751835150513

Bedono yang mandiri, Bedono yang membumi dan membudaya, semoga setiap karya indah itu tetap lestari. Proficiat! -- eFKa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun