Mohon tunggu...
Cynthia Safitri
Cynthia Safitri Mohon Tunggu... Guru - IAIN JEMBER

Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh-tokohnya

5 Mei 2020   14:43 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:59 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Aliran Filsafat Progresivisme

Progresivisme merupakan teori yang muncul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional yang selalu menekankan terhadap kepada metode formal pengajaran.

Aliran progresivisme berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.

Aliran ini lahir di Amerika pada abad ke-20, progresivisme menuntuk kepada penganutnya untuk maju, bertindak secara konstruktif , inovatif dan reformatif. Hal ini karena progresivisme bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan, untuk itu perlu adanya kurikulum yang berpusat pada pengalaman atau eksperimental.

~ Prinsip-Prinsip Filsafat Progresivisme

1). Proses pendidikan berawal dari peserta didik.

2). Peserta didik adalah sesuatu yang aktif bukan pasif.

3). Peran guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan pengarah.

4). Sekolah harus menciptakan suasana yang bersifat kooperatif dan demokratif.

5). Aktifitas pembelajaran berpusat pada pemecahan masalah. Bukan hanya kajian pembelajaran saja.

Dalam pandangan aliran progresivisme proses pendidikan memiliki dua bidang garapan, yaitu:

1). Psikologis, dalam bidang psikologis pendidikan harus dapat mengetahui potensi dan daya dari peserta didik untuk dikembangkan.

2). Sosiologis, dalam bidang sosiologi pendidik harus mengetahui ke mana potensi dan daya itu harus dibimbing agar potensi yang dimiliki peserta didik dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna bagi anak tersebut.

B. Tokoh-Tokoh Aliran Filsafat Progresivisme


1. William James (11 Januari 1842--26 Agustus. 1910)

Berpandangan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.

2. John Dewey (1859 -- 1952)

Teori Dewey berpandangan tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekakan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.

3. Hans Vaihinger (1852 -- 1933)

Hans Vaihinger berpandangan menurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan.

C. Konsep Kurikulum Progresivisme

Rugg menyatakan bahwa kurikulum yang tepat adalah kurikulum yang mempunyai nilai edukatif.

Deway mengatakan bahwa pola yang baik adalah pola yang memperhatikan dan sungguh-sungguh dalam semua jenis belajar. Kurikulum yang baik Adalah seperti halnya guru dan muridnya.

W.H kilpatrick menyatakan bahwa kurikulum  yang baik ada 4 prinsip, diantaranya:

1). Kurikulum harus dapat meningkatkan kualitas anak didik sesuai dengan jenjang pendidikan.

2). Kurikulum dapat membina dan mengembangkan potensi anak didik.

3). Kurikulum yang sanggup mengubah perilaku anak didik menjadikan kreatif, adaktif dan kemandirian.

4). Kurikulum harus Bersifat fleksibel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun