Mohon tunggu...
Cynthia Novianne Indra Lukmana
Cynthia Novianne Indra Lukmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya mahasiswa Universitas Airlangga yang suka membaca berita seputar ekonomi, finansial, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sulitnya Menguatkan Nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika

1 Juni 2022   16:56 Diperbarui: 1 Juni 2022   17:01 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bank Indonesia

Rupiah masuk dalam mata uang terendah di dunia tahun 2022. Dalam sejarahnya, mata uang Indonesia, rupiah, tidak pernah terapresiasi pada dolar Amerika tiap tahunnya. 

Kurs dolar terhadap rupiah pada tanggal 25 Mei 2022 menyentuh Rp14.615,90/US$. Sebelumnya, pada tanggal 20 Maret 2020, kurs dolar terhadap rupiah terdepresiasi hingga menembus Rp16.057,50/US$, dan ditutup pada tanggal 26 Maret 2020 sebesar Rp16.275/US$ padahal pada bulan sebelumnya, rupiah berada pada Rp13.600/US$. Kenaikan sebesar 17% hanya dalam satu bulan. 

Sepanjang sejarah rupiah, ini merupakan kali kedua rupiah menembus Rp16.000/US$. Pertama kali rupiah menembus Rp16.000/US$ adalah pada saat krisis moneter 1998, dimana pada bulan Juli 1998 rupiah menyentuh angka Rp16.650/US$. 

Segala kebijakan pemerintah selalu bertujuan untuk menaikkan nilai rupiah terhadap dolar. Namun, teori-teori yang ada tidak selamanya relevan dengan kasus yang terjadi di dunia nyata. Lalu, apa yang membuat rupiah selalu melemah terhadap dolar?

Faktor yang melatarbelakangi kurs suatu negara

Pertukaran antar mata uang akan menentukan nilai tukarnya. Dalam pertukaran mata uang, hukum demand dan supply sangat berpengaruh. Ketika banyak orang yang menukarkan rupiah ke dolar Amerika, maka permintaan (demand) dolar Amerika meningkat sehingga nilainya menjadi tinggi dan rupiah melemah. 

Begitupun sebaliknya, ketika banyak orang yang menukarkan dolar Amerika mereka ke rupiah, maka permintaan (demand) rupiah meningkat sehingga rupiah menguat dan dolar Amerika melemah. 

Ada tiga faktor yang melatarbelakangi pertukaran mata uang antar negara.

1. Prospek investasi

Investasi yang dimaksud adalah segala investasi dalam bentuk deposito simpanan, bisnis sektor riil, infrastruktur, saham, dan obligasi. Semakin baik prospek investasi di suatu negara, maka semakin banyak orang yang menukarkan mata uang mereka dan berinvestasi di negara tersebut. Indikator prospek investasi yang baik adalah adanya kestabilan politik dan ekonomi, dan suku bunga yang tinggi. 

Suku bunga acuan yang tinggi menarik bagi investor sehingga investor akan berinvestasi di negara tersebut, dan permintaan mata uang negara tersebut meningkat yang pada akhirnya menguatkan nilai mata uang. 

Ketidakstabilan ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 mengakibatkan penarikan investasi secara besar-besaran di Indonesia. Oleh karena itu, rencana Elon Musk untuk membangun pabrik tesla di Indonesia pada bulan Mei 2022 disambut baik oleh masyarakat Indonesia.

2. Kegiatan ekspor-impor barang antar negara

Negara yang cenderung mengimpor barang, mata uang negara tersebut akan rendah. Dalam proses transfernya, bank akan mengkonversi mata uang negara pengimpor menjadi mata uang negara pengekspor sehingga mata uang negara pengekspor akan meningkat.

3. Safe haven currency

Safe haven currency merupakan mata uang suatu negara yang dijadikan konsensus bersama karena dianggap paling kuat, paling stabil, dan relatif aman ketika menghadapi gejolak ekonomi. Dalam hal ini, mata uang yang disepakati sebagai safe haven currency adalah dolar Amerika. 

Sebenarnya selain dolar Amerika, ada beberapa mata uang negara lain yang lebih tinggi, seperti dinar Kuwait, dinar Bahrain, rial Roman, dinar Yordania, poundsterling, dan dolar Kepulauan Cayman. 

Dolar Amerika disepakati sebagai safe haven currency karena ada banyak komoditas yang berharga secara universal seperti minyak, batu bara, emas, dan lain-lain yang berpatokan pada mata uang dolar Amerika. Hal ini pula yang menyebabkan dolar Amerika selalu menjadi tempat berlindung ketika kondisi ekonomi dunia terguncang. 

Bahkan ketika krisis ekonomi tahun 2008 yang dimulai oleh kredit macet di Amerika, dolar Amerika tetap terapresiasi dibanding mata uang lain. Begitu pun saat pandemi Covid-19, banyak orang yang menukarkan mata uang mereka ke dolar Amerika yang dianggap sebagai safe haven currency untuk berlindung dari kondisi ekonomi dunia yang terguncang.

Penyebab rupiah selalu melemah terhadap dolar Amerika

Berbagai penyebab yang dibahas di atas menjadikan rupiah sulit menguat terhadap dolar. Disepakatinya dolar sebagai safe haven currency menjadikan dolar Amerika selalu terapresiasi ketika kondisi ekonomi dunia terguncang. 

Ketergantungan negara Indonesia terhadap produk impor menjadi boomerang bagi Indonesia sendiri. Memiliki harta karun energi melimpah dan terbesar kedua di dunia tak menjadikan mata uang Indonesia, rupiah menguat. Berbeda dengan negara Kuwait, sebagai negara pengekspor minyak terbesar di dunia dengan banyak cadangan di seluruh dunia menjadikan mata uang negaranya, dinar Kuwait menjadi mata uang tertinggi di dunia. 

Pada nyatanya, kontribusi minyak sawit (komoditas ekspor terbesar) Indonesia pada dunia mencapai 58% dan  batubara (komoditas ekspor terbesar kedua) Indonesia pada dunia mencapai 38,46%. Dengan persentase sebesar ini, Indonesia mampu mempengaruhi mata uang dunia. 

Adanya regulasi pemerintah yang melarang ekspor hasil tambang dalam bentuk mentahan dapat mendongkrak ekonomi Indonesia karena harga ekspor tambang menjadi lebih tinggi. Regulasi ini dibarengi dengan mengendalikan harga hasil tambang dalam negeri.

Apa yang harus dilakukan?

Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menguatkan kurs rupiah umumnya merupakan kebijakan jangka panjang. Contohnya mempromosikan Indonesia agar banyak yang berinvestasi di Indonesia seperti yang dilakukan Luhut Binsar Panjaitan kepada CEO Tesla, Elon Musk. 

Mempromosikan keindahan alam Indonesia agar banyak wisatawan mancanegara datang ke Indonesia sehingga rupiah akan menguat. 

Selain kebijakan-kebijakan tersebut, sebenarnya pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan lain seperti membatasi produk impor yang masuk di Indonesia dan mendukung produk dalam negeri dengan memberikan suntikan dana pada bisnis yang memiliki peluang besar seperti yang dilakukan Korea Selatan. Walaupun memiliki kendala yang besar, kebijakan ini akan efektif dalam jangka panjang. 

Pemerintah juga dapat mempromosikan produk-produk investasi dalam negeri kepada masyarakat Indonesia dan mengajak masyarakat untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).

Dalam proses transisi dari pandemi menjadi endemi, hal ini harus dimanfaatkan Indonesia dengan berbagai rencana seperti menyelenggarakan konser besar dengan mengundang berbagai penyanyi baik dalam negeri dan luar negeri yang terkenal atau lagi hits. 

Dengan diselenggarakannya konser setelah dunia pulih kembali, maka akan banyak masyarakat luar negeri berkunjung ke Indonesia untuk melihat konser tersebut, dan secara tidak langsung dapat memperkenalkan budaya dan keindahan alam Indonesia.

Referensi:

Bank Indonesia. (t.thn.). Diambil kembali dari Kurs Transaksi Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/statistik/informasi-kurs/transaksi-bi/default.aspx

Laily, I. N. (2022, April 4). Diambil kembali dari 6 Mata Uang Tertiggi Di Dunia, Dinar Kuwait Posisi Pertama: https://katadata.co.id/intan/berita/624a8c9f7a9c2/6-mata-uang-tertinggi-di-dunia-dinar-kuwait-posisi-pertama#:~:text=Dinar%20Kuwait%20(KWD),mata%20uang%20tertinggi%20di%20dunia.

Ngomongin Uang. 2020, 23 Maret. PENJELASAN: Kenapa Harga Dolar Naik & Rupiah Melemah? [Video]. Youtube. https://youtu.be/u72ts1RA2oQ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun