Dalam Forum G20, Indonesia juga ikut berperan aktif dalam pembahasan penanganan krisis finansial global yang terjadi pada 2008. Indonesia mendukung upaya untuk mereformasi sistem keuangan internasional serta mendukung pengaturan yang lebih ketat terhadap pasar keuangan globalÂ
Selain itu, melalui Forum G20 Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong G20 untuk memasukkan isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan dalam agenda utamanya.
G20 Sebagai Bentuk Pendekatan Yang Konstruktivis
Keterlibatan Indonesia dalam Forum G20 selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencerminkan pendekatan yang konstruktivis dalam politik luar negeri, di mana identitas negara dan diplomasi multilateral memainkan peran penting.Â
Pendekatan konstruktivisme dalam hal ini mengutamakan peran identitas, norma, dan interaksi sosial dalam membentuk kebijakan luar negeri suatu negara, bukan hanya kepentingan materi atau kekuatan militer.Â
Konstruktivisme berpendapat bahwa identitas dan norma-norma sosial yang dibangun melalui interaksi antar negara juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan perilaku negara.
Dalam hal ini, Indonesia menggunakan G20 untuk membangun identitasnya sebagai negara demokratis, moderat, dan berkomitmen pada nilai-nilai global seperti keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan kerjasama internasional.
Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan diplomasi multilateral untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dan mengadvokasi kebijakan internasional yang lebih inklusif dan adil.
Dengan cara ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi politiknya, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk norma dan kebijakan internasional yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh dunia.
Membangun Identitas Negara Melalui Forum G20
Dalam masa pemerintahannya, SBY melalui Forum G20 ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membangun identitasnya sebagai negara demokratis, moderat, dan progresif di panggung internasional.
Dalam berbagai kesempatan, Indonesia menekankan peranannya sebagai negara dengan nilai-nilai demokrasi yang stabil dan berkomitmen pada prinsip-prinsip perdamaian, kerjasama internasional, dan pembangunan berkelanjutan.Â