Mohon tunggu...
Celine Kurnia
Celine Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Celine Kurnia adalah seorang mahasiswa Jurnalistik UMN. Ia gemar menulis dan travelling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Relawan di Kala Covid-19 Menyerang

29 Juni 2022   15:45 Diperbarui: 29 Juni 2022   16:00 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Morin, relawan vaksinasi (Dok: Gereja Santa Monika)

Dalam menjalankan tugasnya, Morin dibantu oleh teman-teman sesama relawan. Salah satunya adalah Regina Amanda. Mereka sama-sama bertugas menjadi admin observasi. Ketika sepi akseptor, Regina kerap membantu mendokumentasikan suasana sentra vaksinasi dan mengurus goodie bag berisi makan siang untuk para relawan. Selama menjadi relawan, banyak pengalaman menyenangkan yang dirasakan oleh mereka.  

“Di masa online ini cari teman di kampus susah. Jadi waktu aku ketemu teman yang kenalan secara real life, aku happy. Tugas di tempat vaksin meskipun ada pengalaman nggak enak tapi bisa jadi tempat healing,” ucap Morin ketika diwawancarai pada Sabtu (9/4/2022).

“Pastinya senang karena bisa tugas bareng, kenal banyak orang, bisa menghibur adik- adik yang belum ataupun sudah divaksin karena suka ada yang nangis,” kata Regina. Ia juga senang menjalani tugas sebagai relawan, terlebih ketika bersama Morin.

Morin dan Regina sedang meng-input data (Dok: Gereja Santa Monika)
Morin dan Regina sedang meng-input data (Dok: Gereja Santa Monika)

Selain itu, adanya akseptor yang mengapresiasi kinerja relawan juga menimbulkan sukacita di hati Morin dan Regina. Seringkali akseptor membelikan kopi dan minuman lainnya untuk dibagi-bagi ke sesama relawan. Lumayan lah untuk perbaikan gizi anak rantau, pikir Morin ketika ia mendapat konsumsi dari akseptor. Namun, bukan berarti relawan mengharapkan konsumsi setiap kali bertugas. Apresiasi berbentuk ucapan seperti:

“Makasih, ya. Semoga diberkati. Kalau gak ada kalian program vaksinnya gak jalan.”

“Terima kasih, ya karena udah jadi petugas vaksin. Kalian hebat banget!”

berhasil membuat Morin dan teman-teman semakin semangat bertugas. Kerja keras Morin tidak sia-sia. Perasaan dihargai bagai menjadi bayaran relawan sesungguhnya.

Ada peribahasa mengatakan “hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup.” Sama seperti kalimat tersebut, keseharian Morin sebagai relawan pun ada kalanya mengalami tantangan, terutama berasal dari para akseptor. 

Tantangan utama dan paling sering ditemui adalah menjadi bulan-bulanan akseptor yang marah karena tidak bisa divaksin atau mereka yang kesabarannya sudah habis akibat proses input data yang berjalan lama, sekitar 15- 20 menit. Ditambah lagi jika server administrasi down, relawan harus mempersiapkan mental untuk menghadapi amukan akseptor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun