Mohon tunggu...
Cut nisaul Rafiqa
Cut nisaul Rafiqa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka menulis puisi, membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Lihat

23 Januari 2025   20:50 Diperbarui: 23 Januari 2025   20:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau Lihat

Kau lihat nadiku 

Bermain dalam semedi harapan

Memuncakkan gairah semangat

Meluangkan waktu yang terpendam

Kau lihat nyanyian detak hatiku

Berpacu dengan nada penjiwaan

Mengeluarkan sarkas kata-kata

Kau lihat puncak pikiran ku menggila

Mencambuk isi yang rebah ketidakberdayaan

Kau lihat mata ku yang penuh tajam

Namun tersimpan beban-beban tanpa lelah

Kau hanya melihat wajahku 

Penuh dengan menyeramkan

Namun ia tak terpaut oleh ambisi orang

Berjalan sesukanya 

Tanpa melintas aturan yang ada

Hanya satu yang ia genggam

Berpijak pada ketentuan takdirnya

Tanpa adanya pemaksaan

Kau hanya melihat kalam ku

yang penuh ceroboh

Namun kau akan tak pernah merasakan maknanya yang tersembunyi

Kau hanya melihat sudut ku 

yang penuh keburukan

Namun kau tak pernah melihat sikap tenangnya bekerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun