Kau Lihat
Kau lihat nadikuÂ
Bermain dalam semedi harapan
Memuncakkan gairah semangat
Meluangkan waktu yang terpendam
Kau lihat nyanyian detak hatiku
Berpacu dengan nada penjiwaan
Mengeluarkan sarkas kata-kata
Kau lihat puncak pikiran ku menggila
Mencambuk isi yang rebah ketidakberdayaan
Kau lihat mata ku yang penuh tajam
Namun tersimpan beban-beban tanpa lelah
Kau hanya melihat wajahkuÂ
Penuh dengan menyeramkan
Namun ia tak terpaut oleh ambisi orang
Berjalan sesukanyaÂ
Tanpa melintas aturan yang ada
Hanya satu yang ia genggam
Berpijak pada ketentuan takdirnya
Tanpa adanya pemaksaan
Kau hanya melihat kalam ku
yang penuh ceroboh
Namun kau akan tak pernah merasakan maknanya yang tersembunyi
Kau hanya melihat sudut kuÂ
yang penuh keburukan
Namun kau tak pernah melihat sikap tenangnya bekerja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H