Mohon tunggu...
Cut nisaul Rafiqa
Cut nisaul Rafiqa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka menulis puisi, membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Rindu

18 Desember 2024   21:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   21:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang kelam mencekam

Di temani Kidung jangkrik yang memilukan

Suasana hawa dingin mulai menggila

Di bawah tangisan hujan yang meraung

Ada hati yang sedang gelisah 

Merakit sisa kehampaan 

Menyiksa di ujung pikiran 

Mengikat erat dalam atma jiwa

Semakin kian menyusut bayangnya

Semakin dalam ia mengembang satu rasa

Senandung rindu di setiap hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun